Mengenal Blok Cepu, Penyumbang 475 Juta Barel Minyak di Indonesia
JAKARTA – Pengapalan ke-700 hasil lifting minyak mentah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur baru saja usai dilaksanakan. Produksi cadangan minyak dari blok yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini mencapai 475 juta barel atau melebihi perkiraan awal yang sebesar 450 juta barel. Kontribusi Blok Cepu pun disebut mencapai 30% dari total produksi minyak di Indonesia. […]
Industri
JAKARTA – Pengapalan ke-700 hasil lifting minyak mentah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur baru saja usai dilaksanakan.
Produksi cadangan minyak dari blok yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini mencapai 475 juta barel atau melebihi perkiraan awal yang sebesar 450 juta barel. Kontribusi Blok Cepu pun disebut mencapai 30% dari total produksi minyak di Indonesia.
Adapun lapangan minyak Banyu Urip, merupakan pengembangan pertama di dalam wilayah kerja Blok Cepu.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), fasilitas Lapangan Banyu Urip mencakup, tiga wellpad dengan 29 sumur produksi, 16 sumur injeksi, dan satu sumur produksi di lapangan Kedung Keris.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Di lokasi tersebut, terdapat pipa bawah tanah sepanjang 72 km yang melewati lebih dari 50 desa. Selain itu, ada pipa bawah laut sepanjang 23 km ke Floating Storage and Offloading (FSO) vessel, FSO Gagak Rimang yang terletak di lepas pantai utara Tuban. Kapasitas penyimpanannya sebesar 1,9 mmbbl dan rata-rata ukuran parcel 0,6-0,9 mmbbl.
Pendirian Blok Cepu
Kegiatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, sudah dimulai sejak 2008, dengan produksi utama dimulai pada kuartal IV-2015.
“Dalam riwayatnya, Kontrak Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” mengutip laman resmi Kementerian ESDM, Kamis, 10 Juni 2021.
Selain EMCL, KKS yang tergabung meliputi Ampolex Cepu Pte Ltd., PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur).
EMCL memegang 45% dari total saham partisipasi Blok Cepu, sisanya PEPC 45% dan BUMD 10%. KKS Cepu ini akan berlanjut hingga 2035 sebagaimana perjanjian operasi bersama atau Joint Operating Agreement (JOA) yang telah disepakati oleh operator dan pihak kontraktor.