<p>mata uang kripto ethereum / pixabay.com</p>
Fintech

Mengenal Cara Kerja Ethereum, Kripto Alternatif Bitcoin dengan Market Cap Terbesar

  • Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 15:40 WIB, kapitalisasi pasar Ethereum mencapai US$402,13 miliar, menjadikannya sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin yang mencapai US$1,24 triliun.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Selain Bitcoin (BTC), Ethereum merupakan salah satu aset kripto yang terkenal dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. 

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 15:40 WIB, kapitalisasi pasar Ethereum mencapai US$402,13 miliar, menjadikannya sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin yang mencapai US$1,24 triliun.

Definisi Ethereum

Ethereum adalah platform digital terdesentralisasi yang dirancang untuk menjalankan smart contract atau kontrak pintar. 

Koin yang digunakan dalam jaringan ini juga disebut Ethereum atau Ether. Seperti halnya BTC, transfer aset dalam sistem Ethereum dapat dilakukan secara digital tanpa bantuan pihak ketiga seperti bank atau institusi lainnya. Ethereum dirancang untuk bisa di-upgrade, diprogram, dan bersifat terdesentralisasi.

Berbeda dengan blockchain Bitcoin, blockchain Ethereum memiliki sistem yang lebih kompleks dan fleksibel. 

Sifatnya yang open source memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi dan mengintegrasikan blockchain Ethereum ke dalam aplikasinya. 

Teknologi smart contract yang digunakan dalam Ethereum memungkinkan implementasi blockchain ini sebagai pusat perjanjian. Beberapa contohnya adalah perjanjian tukar-menukar aset kripto, jual beli aset digital, hingga simpan pinjam aset kripto.

Mekanisme Kerja Ethereum

Ethereum menggunakan blockchain sebagai tulang punggungnya, sebuah mekanisme pencatatan data yang mengelola informasi secara transparan dalam jaringan atau rantai yang terhubung satu sama lain. 

Data dalam blockchain bersifat permanen dan tidak dapat dihapus, sehingga setiap transaksi, pembayaran, transfer, atau penerimaan dapat dilacak hingga ke pemilik pertamanya.

Setiap data baru yang dicatatkan ke dalam sistem Ethereum akan diperiksa oleh validator sebelum tercatat ke dalam buku besar (blockchain).

Pengguna yang menambah data baru ke dalam blockchain Ethereum dikenakan gas fee atau biaya transaksi. Biaya ini diberikan kepada validator sebagai imbalan atas jasanya dalam memvalidasi data. Semua proses ini dilakukan secara otomatis melalui sistem komputer.

Ethereum menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan populer di dunia cryptocurrency. Dengan kemampuan menjalankan smart contract, Ethereum membuka banyak peluang bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi terdesentralisasi yang inovatif. 

Selain itu, jaringan Ethereum terus berkembang dengan adanya pembaruan dan peningkatan fitur yang menjadikannya semakin andal dan efisien.

Sebagai salah satu mata uang kripto terbesar, Ethereum terus menarik perhatian investor dan pengembang teknologi di seluruh dunia. Keunggulan teknologi dan fleksibilitasnya menjadikan Ethereum sebagai salah satu pilar utama dalam ekosistem blockchain dan cryptocurrency.