<p>Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, 4 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Mengenal Contra Flow dan One Way, Rekayasa Lalu Lintas Urai Kemacetan

  • One way dan contra flow yang kerap dipakai oleh Kepolisian untuk mengurai kepadatan dan kemacetan di jalan.
Nasional
Khafidz Abdulah Budianto

Khafidz Abdulah Budianto

Author

JAKARTA - Menghadapi lonjakan kendaraan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas di sederet titik lokasi jalan. Salah satu rekayasa yang digunakan adalah contra flow atau lalu lintas lawan arah dan one way atau satu arah. Rekayasa ini bakal digelar Kepolisian pada beberapa titik kilometer jalan tol pada Selasa, 26 Desember 2023 mulai pukul 14.00 hingga 00.00 WIB. 

One way dilakukan pada Tol Jakarta-Cikampek antara KM 188 GT Palimanan hingga KM 72 GT Cikampek. Kemudian contra flow dilakukan di Tol Jakarta-Cikampek antara KM 72 hingga KM 47 dengan dua lajur dan KM 47 hingga KM 36 dengan satu lajur. Pengemudi dari Bandung yang akan menuju Cirebon melewati Tol Cisudawu akan dikeluarkan di Exit Cimalaka dan dapat kembali masuk melalui GT Palimanan 3 dan Plumbon Cirebon.

Terkait dengan rekayasa lalu lintas tersebut, apa itu one way dan contra flow yang kerap dipakai oleh Kepolisian untuk mengurai kepadatan dan kemacetan di jalan? One way secara harfiah merupakan sistem rekayasa lalu lintas yang diberlakukan dengan mengubah jalur dua arah menjadi jalur satu arah. Tujuannya agar volume kendaraan yang menumpuk pada satu arah tersebut dapat terurai.

Sistem ini kerap dipakai ketika musim lebaran panjang dimana volume kendaraan naik drastis daripada hari biasanya. Tidak hanya pada jalan tol, sistem one way juga bisa diterapkan pada jalan raya biasa yang mengalami peningkatan volume kendaraan. Sistem ini biasanya juga diterapkan kondisional selama beberapa jam hingga lalu lintas berangsur-angsur normal kembali. 

Pada sistem ini, kendaraan yang hendak melintas berlawanan arah dari pemberlakuan one way akan diarahkan melalui jalan lainnya yang tidak terkena rekayasa lalu lintas. Selanjutnya sistem contra flow yaitu rekayasa lalu lintas dengan mengubah arus menjadi berlawanan dan tidak menutup salah satu arus jalan. Rekayasa ini menggunakan tambahan lajur yang diambil dari lajur jalan arah yang berlawanan.

Meskipun kedua jenis rekayasa lalu lintas tersebut memiliki persamaan yaitu untuk mengurangi kemacetan dan kepadatan volume kendaraan, antara one way dengan contra flow tetap memiliki perbedaan. 

Perbedaan pertama terletak pada penutupan arus lalu lintas pada sebuah jalan. Pada sistem one way jalan hanya dipakai untuk satu arah. Dengan demikian arah sebaliknya yang bukan merupakan tujuan dari sistem tersebut akan ditutup. Hal ini berbeda dengan contra flow dimana hanya sebagian saja yang ditutup. Pengendara masih bisa melintas dengan sisa lajur yang tidak terkena contra flow.

Perbedaa kedua terdapat pada ruas jalan yang digunakan. One way memakai seluruh lajur dan ruas untuk satu arah saja, sedangkan contra flow hanya sebagian yang dipakai. Pada sistem One way, pihak kepolisian telah melakukan pengamatan terhadap titik-titk yang berpotensi terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan dan akan mengumumkan jika akan dilakukan one way.

Sebagai misal yaitu pada saat musim mudik lebaran dan libur nataru dimana pihak kepolisian telah menentukan titik-titik yang akan dilakukan one way berdasarkan berbagai pertimbangan. Adapun contra flow dapat dipakai sewaktu-waktu jika diperlukan tergantung pada kondisi di lapangan. Sistem ini juga kondisional selama beberapa jam saja hingga kemacetan terurai.