Proyek ECRL Malaysia
Transportasi dan Logistik

Mengenal East Coast Rail Link Malaysia, Mega Proyek Bagian dari OBOR China

  • ECRL merupakan proyek infrastruktur besar di bawah Belt and Road Initiative (BRI) China, proyek ini membentang dari Port Klang ke Kelantan, membentang sepanjang East Coast Malaysia.
Transportasi dan Logistik
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

KUALA LUMPUR - Megaproyek kereta api East Coast Rail Link (ECRL) di Malaysia, yang sedang dibangun oleh China Communications Construction Company (CCCC) telah mencapai 60 persen progres pembangunan. 

Berdasarkan laporan terbaru, progres terbesar terjadi di Kelantan, di mana 75,8 persen pekerjaan telah selesai. Pada wilayah Kelantan sendiri telah dibangun dua stasiun.

Seiring dengan penyelesaian sebagian besar proyek di Kelantan, jalur Kota Baru-Gombak dijadwalkan selesai pada Desember 2026. Sementara itu target  operasional dapat dilakukan  dimulai pada Januari 2027. 

Dalam beberapa bulan terakhir, proyek ECRL mencatat kemajuan signifikan dengan penyelesaian 3 venasi terowongan, yang menambah total venasi menjadi 30. Venasi-venasi ini menjadi infrastruktur kunci dalam mendukung kelancaran jalur kereta api tersebut.

Dilansir dari Xinhua, Rabu, 27 Maret 2024, ECRL merupakan proyek infrastruktur besar di bawah Belt and Road Initiative (BRI) China yang dulu bernama  proyek OBOR (One Belt One Road). Proyek ini membentang dari Port Klang ke Kelantan, membentang sepanjang East Coast Malaysia. 

Dengan mencapai 60 persen progres pembangunan, ECRL digadang akan menjadi tulang punggung dalam meningkatkan konektivitas dan mobilitas penduduk Malaysia, serta memperkuat integrasi ekonomi di wilayah tersebut. 

Dengan dukungan penuh dari Malaysia dan China, proyek ini diharapkan dapat terus berjalan lancar hingga proses akhir.

Fakta ECRL

Penyelesaian Fase Pembangunan Utama

Pada tahun 2026, diharapkan bahwa fase utama pembangunan ECRL telah selesai, termasuk jalur kereta api ganda, stasiun kereta api, terowongan, dan jembatan. Hal ini akan membuka pintu bagi pengoperasian sebagian jalur serta pengujian sistem-sistem penting.

Uji Coba Operasional

Sebagai upaya menuju ke pengoperasian penuh, ECRL akan menjalani uji coba operasional yang intensif. Proses ini  meliputi pengujian keandalan, kecepatan, dan keamanan jalur kereta api serta sistem-sistem pendukungnya. 

Uji coba ini penting untuk memastikan bahwa ECRL beroperasi sesuai dengan standar keselamatan dan kinerja yang ditetapkan.

Pengembangan Infrastruktur Pendukung

Selain jalur kereta api, pembangunan ECRL juga akan mendorong pengembangan infrastruktur pendukung di sepanjang rutenya, termasuk fasilitas penunjang di sekitar stasiun, akses jalan menuju stasiun, serta fasilitas parkir dan transportasi umum lainnya. 

Pengembangan infrastruktur ini akan membantu meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah-wilayah yang dilalui oleh ECRL.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Dengan pembangunan ECRL yang semakin matang, dampak ekonomi dan sosialnya mulai terasa. Pembangunan ini akan menciptakan peluang kerja baru, baik dalam sektor konstruksi maupun sektor jasa terkait. 

Selain itu, ECRL juga diharapkan dapat membuka akses ke pasar baru dan meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah-wilayah sekitarnya. Peningkatan konektivitas juga diharapkan akan meningkatkan pariwisata di wilayah pantai timur, membawa manfaat ekonomi tambahan.

Peran Teknologi

ECRL juga akan menjadi contoh penggunaan teknologi terkini dalam sistem transportasi kereta api. Sistem komunikasi kereta api 4G pertama di Asia Tenggara yang terpasang di ECRL akan membantu meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi penumpang.