<p>Fintech P2P Lending Cairin dari PT Idana Solusi Sejahtera / Cairin.id</p>

Mengenal Fintech P2P Lending Resmi: Cairin, Pinjol Multiguna

  • Total akumulasi pinjaman sejak berdiri adalah Rp411,7 miliar dengan akumulasi pinjaman sepanjang tahun sebesar Rp223,3 miliar.

Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Idana Solusi Sejahtera (Cairin) merupakan entitas financial technology peer-to-peer lending (fintech P2P lending) yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen. Perusahaan pinjaman online ini telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi S-216/NB.213/2019.

Cairin diluncurkan pada Agustus 2018 lalu dan dipimpin oleh pria berwarga negara asing, Chow Chun Hoong selaku CEO. Ia didampingi oleh tiga direktur lain untuk pemimpin perusahaan, yakni Vincent Ennio Gunawan, Antonius Gunawan, serta Kent Geoffrey.

Pemegang saham entitas teknologi finansial pembiayaan ini dipegang oleh AIFIN Pte., Ltd, dan PT Persada Ciptanusa. Sedangkan presiden komisaris perusahaan dijabat oleh Syam Agus Chandra. Cairin juga telah tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Total akumulasi pinjaman sejak berdiri adalah Rp411,7 miliar dengan akumulasi pinjaman sepanjang tahun sebesar Rp223,3 miliar. Total outstanding pinjaman Cairin mencapai Rp118,8 miliar. TKB90 atau Tingkat Keberhasilan Bayar pada hari ke-90 nasabah berada di level 97,75%.

Sementara, jumlah akumulasi borrower atau peminjam di perusahaan pinjol ini sebanyak 168.752 individu. Sementara jumlah peminjam aktif pada entitas fintech lending ini sekitar 111.753 orang. Cairin diketahui tidak memiliki borrower institusi atau peminjam yang berbadan hukum.

Karena kategori Cairin adalah P2P multiguna, maka perusahaan tidak fokus memberikan pemodalan bagi pelaku usaha. Biasanya pembiayaan jenis ini memberikan pembiayaan untuk kebutuhan konsumsi seperti perbelanjaan hingga dana talang lain yang dibutuhkan oleh calon borrower-nya.

Fintech P2P lending multiguna juga dikenal cepat dalam proses pencairannya. Namun, bunga yang diberikan kepada peminjam juga cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pinjaman online produktif yang di mana biasa digunakan untuk permodalan usaha. (SKO)