Mengenal Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia yang Dirayakan Setiap 2 Maret

JAKARTA - Setiap tanggal 2 Maret, dunia merayakan Hari Kesehatan Mental Remaja atau World Teen Mental Wellness Day. Tujuan perayaan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, mengurangi stigma, dan memulai pembicaraan penting tentang kesehatan mental. 

Perayaan ini juga bertujuan memberikan informasi kepada mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental dan memberikan tahu tentang sumber daya yang dapat mereka akses.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari tujuh individu usia 10 hingga 19 tahun mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi berat. Karena sebagian besar remaja menghadapi tantangan kesehatan mental.

• Perkiraan Set List Lagu Sum 41 dalam Konser di RI Akhir Pekan Ini
• Jaehyun NCT Bakal Perankan Tokoh Utama di Drakor?
• Airlangga Hartarto Datangi Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang

Sejarah Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia 

Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia pertama kali diinisiasi pada tahun 2020 oleh Hollister Confidence Project. Perayaan ini merupakan hari yang didedikasikan secara khusus untuk fokus pada kesehatan mental remaja. 

Untuk diketahui, Hollister Confidence Project adalah organisasi yang selalu siap 24/7 dan berkomitmen untuk membantu remaja di seluruh dunia untuk merasa sebaik mungkin dan mencapai kesehatan mental yang maksimal.

Selain itu, Hollister Confidence Fund juga memberikan hibah kepada organisasi nirlaba yang berfokus pada kesehatan mental remaja dan kesetaraan bagi kaum muda yang terpinggirkan.

Perjuangan Kesehatan Mental pada Remaja

Masalah kesehatan mental biasanya mulai muncul sekitar usia 14 tahun dan sering tidak terdiagnosis atau diobati. Bunuh diri dan depresi menjadi penyebab utama kematian pada remaja, yang bahkan dapat memicu masalah lain seperti penyalahgunaan zat di kemudian hari.

Cara Merayakan Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia

Sebagai bentuk dukungan, Anda bisa merayakan Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia salah satunya dengan berlatih mendengarkan aktif. 

Menjadi pendengar yang baik dapat membuka jalur komunikasi antara Anda dan remaja. Hal ini juga meningkatkan kemungkinan mereka untuk mencari bantuan saat mereka mengalami masalah, membuat keputusan sulit, menghadapi perasaan sulit, atau memiliki keprihatinan terkait kesehatan mental. 

Dikutip dari Better Help, ada tiga komponen mendengarkan aktif yang dapat diimplementasikan, yaitu mengangguk dan memberikan isyarat non verbal untuk menunjukkan minat dan keterlibatan, tidak menghakimi apa yang mereka katakan, dan bertanya pertanyaan klarifikasi jika diperlukan. 

Ketiga hal ini bisa begitu bermanfaat untuk remaja, terutama poin kedua yang dapat membantu mereka merasa nyaman berbicara dengan Anda.