Kaskus.
Tekno

Mengenal Kaskus, Platform Komunitas Online Terbesar di Indonesia Buatan Anak Bangsa

  • Kaskus merupakan platform pertama dan terbesar di Indonesia untuk berbagi hobi dan berkomunitas. Kaskus menyediakan ruang bagi setiap orang untuk mengekspresikan sisi aslinya masing-masing.

Tekno

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Kaskus merupakan platform pertama dan terbesar di Indonesia untuk berbagi hobi dan berkomunitas. Kaskus menyediakan ruang bagi setiap orang untuk mengekspresikan sisi aslinya masing-masing.

Jutaan pengguna atau Kaskuser memanfaatkan situs ini untuk berbagi hobi, mencari informasi mulai dari olahraha hingga politik. Pengguna akan berdiskusi di menu Forum Komunitas yang mana bagian dari situs ini.

Tak hanya itu saja, Kaskus juga dapat digunakan bertransaksi jual beli hingga menikmati berbagai keseruan melalui ragam platform yang tersedia.

Kaskus mengklaim sebagai situs komunitas online terbesar yang berpegang pada prinsip kebebasan menyatakan pendapat yang bertanggung jawab.

Kaskus bermula dari sekadar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi oleh sekitar 900 ribu orang, dengan jumlah page view lebih dari 15.000.000 setiap harinya. Hingga Juli 2012, Kaskus mempunyai lebih dari 601 juta posting.

Sejarah Kaskus

Kaskus didirikan pada 6 November 1999 oleh tiga pemuda Indonesia yang sedang menempuh studi di Seattle, Amerika Serikat, yakni Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan. Mereka membuat Kaskus asebagai bagian dari tugas kuliah.

Kaskus singkatan kasak-kusuk bertujuan untuk mengatasi rasa rindu mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap tanah air dengan menyediakan berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.

Dilansir dari situs resminya, tahun 2006, Kaskus harus berpindah dari domain .com ke .us karena serangan virus Brontok yang menyerang sejumlah situs besar di Indonesia, termasuk Kaskus. Sejak saat itu, alamat situs Kaskus berubah menjadi kaskus.us, yang juga mengartikan bahwa Kaskus adalah “us” atau “kita.”

Pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola Kaskus secara profesional. Situs Kaskus, beserta personel dan infrastrukturnya, dipindahkan ke Indonesia pada tahun yang sama.

Di Indonesia, kantor pertama Kaskus terletak di Mangga Besar dan didukung oleh dua tenaga profesional. Di bawah naungan PT. Darta Media Indonesia, Kaskus memulai dengan melakukan rebranding.

Dalam rangka mematuhi UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) serta mendorong perilaku berinternet yang sehat, Kaskus secara tegas menutup dua forum kontroversial, yaitu BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun) dan Fight Club.

Tindakan ini mendapat apresiasi positif dari pengguna internet Indonesia, yang tercermin dari peningkatan jumlah anggota Kaskus hingga 300%, mencapai total 10 juta anggota.

Di tahun 2009, kantor Kaskus pindah ke Melawai. Di tahun yang sama, Kaskus muncul sebagai pemain utama di dunia online Indonesia. Kaskus meraih berbagai penghargaan, termasuk “The Best Innovation in Marketing” dan “The Best Market Driving Company” dari Marketing Magazine, serta “The Greatest Brand of the Decade” (2009-2010) dari Mark Plus Inc.

Kaskus dengan bangga menempati peringkat pertama dalam kategori situs komunitas dan menjadi situs lokal nomor satu di Indonesia menurut Alexa.

Tahun 2011, Kaskus memulai kemitraan dengan Global Digital Prima, sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus pada pengembangan industri digital dan konten lokal Indonesia.

Kerja sama ini mendorong pertumbuhan Kaskus yang lebih besar lagi, baik dalam hal infrastruktur, tenaga profesional, maupun jaringan bisnis, dalam upaya menjadi situs lokal terkemuka di Indonesia serta pemain global online di dunia. Seiring dengan ekspansi ini, Kaskus memindahkan kantor utamanya ke Menara Palma dan menamainya Kaskus Playground.

Pada 26 Mei 2012, Kaskus kembali menggunakan alamat situs resmi kaskus.com dan kaskus.co.id. Langkah ini diambil untuk memperkuat citra Kaskus sebagai situs dengan visi global sambil tetap mempertahankan identitas Indonesia.