Gambar rencana Kawasan Industri Terpadu Batang.
Infrastruktur

Mengenal Kawasan Industri Batang, PSN Bernilai Investasi Rp13 Triliun

  • Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Industri Grand Batang City milik PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jumat 26 Juli 2024.

Infrastruktur

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Industri Grand Batang City milik PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jumat 26 Juli 2024.

Selain meresmikan KITB Batang, Presiden Jokowi juga bakal melepas ekspor sepatu merek Hokka dan Converse ke Amerika. Kawasan ini dikelola PT Kawasan Industri Terpadu Batang (PT KITB) Grand Batang City menawarkan lahan prima seluas 4.300 hektare untuk pengembangan industri, ritel, dan komersial.

PT KITB  merupakan konsorsium dari BUMN dan terdiri dari PT Pembangunan Perumahan, PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batang, KIT Batang dibangun dengan nilai total investasi sebesar Rp13,342 triliun.

KIT Batang adalah salah satu dari delapan Kawasan Industri berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia yang telah beroperasi.

Direncanakan sebagai kawasan industri yang terintegrasi dan terpadu dengan fokus pada industri berbasis petrokimia dan energi, dengan konsep smart dan sustainable, KIT Batang akan menjadi salah satu garda terdepan pembangunan iklim investasi perindustrian di Indonesia.

KIT Batang juga diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk secara akseleratif menangkap peluang investasi di Indonesia, mendukung program pemulihan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya, dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam proses perizinan berusaha di KIT Batang.

Terintegrasi Perumahan Buruh

Selain itu, KIT Batang sendiri nantinya akan terintegrasi dengan perumahan buruh, sarana pendidikan, layanan kesehatan serta rantai suplai antar pabrik sehingga KIT Batang akan menjadi solusi dari keluhan para investor terkait harga lahan dan fasilitas pendukungnya di Indonesia.

Dengan total luas KITB mencapai 4.300 hektare yang pembangunannya terbagi menjadi 4 fase. Untuk pembangunan fase pertama sebesar 450 hektare, dan fase kedua 650 hektare. Saat ini,  total penyewa yang masuk di KITB sebanyak 18 tenant di mana sudah membuka 19.000 lapangan pekerjaan.

Pemerintah telah menyerahkan dana penyertaan modal negara sekitar Rp3,3 triliun kepada PT Danareksa untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.