Kesehatan Mental
Sains

Mengenal Kesehatan Mental dan Gejala Gangguannya

  • Seseorang dengan kesehatan mental yang baik dapat mengoptimalkan potensi mereka saat menghadapi tantangan hidup dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, individu dengan kesehatan mental yang terganggu mungkin mengalami gangguan suasana hati, gangguan pemikiran, dan ketidakstabilan emosi, yang pada akhirnya dapat mengarah pada perilaku merugikan.
Sains
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Kesehatan mental yang baik merupakan aspek berharga dalam kehidupan kita. Kesehatan mental mencakup ketenangan batin yang memungkinkan kita menikmati kehidupan sehari-hari dan menjalin hubungan positif dengan orang-orang di sekitar kita.

Seseorang dengan kesehatan mental yang baik dapat mengoptimalkan potensi mereka saat menghadapi tantangan hidup dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. 

Sebaliknya, individu dengan kesehatan mental yang terganggu mungkin mengalami gangguan suasana hati, gangguan pemikiran, dan ketidakstabilan emosi, yang pada akhirnya dapat mengarah pada perilaku merugikan.

Gangguan kesehatan mental dapat menciptakan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya memengaruhi hubungan antarmanusia tetapi juga mengurangi kinerja akademik dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan memprioritaskan kesejahteraan mental.

Dilansir dari kemkes.go.id, ada tiga masalah kesehatan mental yang umum, berikut diantaranya,

Stres 

Stres adalah kondisi di mana seseorang mengalami tekanan yang sangat besar, baik secara emosional maupun mental.

Mereka yang mengalami stres biasanya akan menunjukkan tanda-tanda gelisah, kecemasan, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu kemampuan berkonsentrasi, mengurangi motivasi, dan dalam kasus tertentu, memicu depresi.

Stres tidak hanya dapat memengaruhi psikologi seseorang, tetapi juga dapat memengaruhi perilaku dan kesehatan fisik mereka. 

Stres bisa mengarah pada praktik isolasi sosial, perubahan pola makan (baik kelebihan makan atau kehilangan nafsu makan), kemarahan yang sulit dikendalikan, merokok berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan, atau penyalahgunaan obat terlarang. 

Masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat stres meliputi gangguan tidur, sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, nyeri atau ketegangan otot, penurunan libido, obesitas, hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung.

Stres dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti masalah keuangan, konflik sosial, atau tuntutan di lingkungan kerja. Penting untuk mengidentifikasi akar penyebab stres dan mencari solusinya. 

Gangguan Kecemasan 

Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis di mana seseorang mengalami kecemasan berlebihan yang berlangsung secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk pada kehidupan sehari-harinya.

Bagi kebanyakan orang, kecemasan adalah respons normal terhadap situasi tertentu, seperti ujian di sekolah atau wawancara kerja. Namun, bagi mereka yang menderita gangguan kecemasan, kecemasan ini seringkali muncul terus-menerus, membuatnya sulit menemukan momen relaksasi.

Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, penderita gangguan kecemasan dapat menunjukkan gejala seperti penurunan rasa percaya diri, mudah marah, stres, kesulitan berkonsentrasi, dan isolasi sosial. 

Meskipun penyebab pasti dari gangguan kecemasan belum sepenuhnya dipahami, gangguan ini dapat dipicu oleh stres yang berkepanjangan, faktor genetik yang diwarisi dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan norepinefrin di otak yang mengatur suasana hati. Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang.

Mengelola gangguan kecemasan dapat melibatkan penyesuaian gaya hidup, seperti mengurangi asupan kafein dan alkohol, olahraga secara teratur, dan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi. Kasus yang lebih parah mungkin memerlukan obat-obatan dan konseling.

Depresi 

Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya merasa sedih terus-menerus. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Selain memengaruhi emosi, depresi juga dapat menyebabkan masalah fisik, mengubah pola pikiran, dan merubah perilaku seseorang. Tidak jarang penderita depresi kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, penderita depresi bisa menyakiti diri sendiri atau mencoba bunuh diri.

Gejala psikologis depresi meliputi kehilangan minat atau motivasi untuk melakukan sesuatu, terus-menerus merasa sedih, merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan, kesulitan menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri, kesulitan membuat keputusan, dan keengganan terhadap orang lain