Mengenal Lucky Girl Syndrome yang Tengah Ngetren di TikTok
- Lebih lanjut, Dr Plumby juga mengungkapkan bahwa menerapkan latihan Lucky Girl Syndrome mungkin memiliki efek negatif
Gaya Hidup
JAKARTA - Seperti tak ada habisnya, TikTok selalu membawa tren baru untuk penggunanya. Tren-tren ini biasanya begitu cepat meluas. Salah satunya adalah tren Lucky Girl Syndrome.
Meski mengandung kata syndrome, Lucky Girl Syndrome bukanlah gangguan medis dalam ilmu klinis.
Apa itu Lucky Girl Syndrome?
Singkatnya Lucky Girl Syndrome adalah sebuah gagasan yang meyakini bahwa Anda dapat mewujudkan apa pun yang Anda inginkan cukup dengan mempercayainya.
- Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia yang Akan Hadapi Messi dkk. di Jakarta
- Raup Rp3,13 Triliun, Luton Bakal Renovasi Stadion Sebelum Mentas di Liga Premier
- Hut ke-15, SRC Perkuat Transformasi Digital Toko Kelontong Lewat Inovasi dan Wajah Baru Ekosistem Digital ‘AYO by SRC’
Melansir dari laman The Conversation, Kamis, 1 Juni 2023, Lucky Girl Syndrome adalah interpretasi terbaru dari Law of Assumption yang mempercayai bahwa ketika kita bertindak seolah-olah apa yang kita inginkan sudah menjadi kenyataan, maka kita akan mendapatkan hal-hal tersebut dalam hidup.
Law of Assumption juga sangat mirip dengan Law of Attraction yang sangat populer. Law of Attraction menekankan bahwa kekuatan pikiran dan keyakinan dapat membuat hal-hal yang kita inginkan menjadi kenyataan.
Contohnya ketika Anda percaya bahwa Anda sukses dan berperilaku seperti orang sukses, maka Anda akan sukses.
Baca juga artikel mengenai Law of Attraction: Ngetren di TikTok, Apa Itu Law of Attraction atau Hukum Tarik Menarik?
Siapa pencetus istilah Lucky Girl Syndrome?
Lucky Girl Syndrome pertama kali dibawa ke TikTok oleh dua gadis yang sedang duduk di dalam mobil mereka. Mereka tengah makan mie dan berbicara tentang bagaimana hidup mereka secara ajaib beribah ketika mereka melakukan latihan Lucky Girl Syndrome.
Apa kata psikolog mengenai Lucky Girl Syndrome?
Dr Claire Plumbly, seorang Psikolog Klinis dari Inggris seperti dilansir dari laman Standard, Kamis, 1 Juni 2023 mengatakan bahwa "Banyak model terapi yang menentang gaya berpikir negatif pada diri sendiri."
Saat kita mengatakan pada diri sendiri bahwa kita beruntung. Kita dapat mulai membingkai ulang cara kita memandang hidup dan mempengaruhi keputusan yang kita buat.
“Ini membantu Anda untuk fokus pada tujuan yang positif, dan semakin Anda memegang tujuan dengan fokus, semakin besar kemungkinan Anda mengambil langkah yang tepat untuk mencapainya dan karena itu berhasil.” lanjutnya memberikan penjelasan penggunaan tren Lucky Girl Syndrome yang benar.
- Cara Download Video Twitter Viral, Mudah dan Gratis!
- Timnas Argentina Puji Kemegahan Stadion GBK
- Belajar Hidup Lebih Mindful Melalui Buku Four Thousand Weeks
Lebih lanjut, Dr Plumby juga mengungkapkan bahwa menerapkan latihan Lucky Girl Syndrome mungkin memiliki efek negatif. Ada perbedaan jelas antara memiliki pola pikir yang positif dan menganggap semuanya baik-baik saja atau disebut toxic positivity.
Toxic positivity seperti dikutip dari laman website My Well Being, dapat membuat seseorang menekan emosi negatif dan perasaan tidak nyaman mereka. Hal ini tentu berdampak buruk karena karena pada akhirnya Anda akan merasa setiap emosi negatif Anda tidak valid dan mengabaikannya. Anda akan menjadi sulit untuk jujur kepada diri sendiri saat merasakan emosi negatif seperti terluka, marah, takut, dan kecewa.