Mengenal Rawat Jagat, Festival Budaya dan Religi di Pacitan
- Rawat Jagat dihelat dengan menyuguhkan pesona budaya dan religi.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Pacitan usai menggelar event besar bernama Rawat Jagat Sabtu, 29 Juli 2023.
Dikutip TrenAsia.com dari laman resmi Kabupaten Pacitan prosesi Rawat Jagat dihelat dengan menyuguhkan pesona budaya dan religi.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji menyebut rawat jagat adalah momentum yang tepat untuk merenung. Terlebih, akhir-akhir ini Pacitan kerap diguncang seperti gempa.
"Dimaknai sebagai momentum untuk merenung terlebih dengan kondisi akhir-akhir ini yang banyak bencana," ungkap orang nomor satu di Pacitan tersebut.
Ia juga berharap semoga kegiatan seperti ini dapat "menambah empati, kewaspadaan, dan menambah ikhtiar," segenap masyarakat Pacitan.
- Semester I 2023, Bank BTN Kumpulkan Dana Pihak Ketiga Rp313,26 Triliun
- Ragam Tanggapan Soal 'Lembeknya' KPK Usai OTT Kepala Basarnas
- Arab Saudi akan Jadi Tuan Rumah KTT Perdamaian Ukraina
Bertema Nature Environment
Rawat Jagat 2023 adalah event kedua lanjutan dari Rawat Jagat 1 yang diselenggarakan bulan November 2022. Direktur Kegiatan Rawat Jagat 2, Bangun Narutama menjelaskan event Rawat Jagat digelar untuk memberikan sebuah ruang kebudayaan dan kesenian masyarakat Kabupaten Pacitan
"Jadi event ini berangkat dari tradisi masyarakat di Pacitan. Dengan merayakan syukur kepada Tuhan sekaligus sebagai pengingat bagi kita untuk merawat dan menjaga keseimbangan alam," jelasnya dalam jumpa pers di Pendopo Kantor Bupati Pacitan, beberapa waktu lalu.
Tersebar di Empat Venue
Event yang diinisiasi Konsorsium Kangen Pacitan bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini dikemas dalam deretan atraksi budaya yang digelar di empat venue berbeda.
Venue pertama berlokasi di Jalan Ahmad Yani menyajikan pertunjukan dengan muatan pesan untuk mengurangi sampah plastik. Seperti yang kita ketahui, sampah plastik adalah masalah utama di sejumlah daerah hingga saat ini.
Untuk venue kedua diisi dengan aneka atraksi bertemakan konservasi alam, sedangkan pada venue ketiga, disajikan pertunjukan yang kental dengan kampanye penghijauan dan gerakan melawan illegal logging. Para seniman dan siswa sekolah di Pacitan turut berpartisipasi dalam pertunjukan ini.
Venue terakhir atau venue keempat berada di Perempatan Penceng. Disana telah disediakan panggung utama untuk sejumlah pertunjukan.
Atraksi pertunjukan tersebut seperti pentas Tari Kethek Ogleng, penancapan Bendera Panji, serta doa bersama. Di tempat venue keempat ini pula ada tampilan flashmob Tari Eklek serta pentas musik.