Mengenal Rawon, 10 Besar Sup Terenak di Dunia Tahun 2023
- Kuliner rawon telah ada sejak ratusan tahun lalu di era Kerajaan Majapahit. Hal itu didasarkan pada Prasasti Taji (901 M) di Ponorogo, Jawa Timur yang menyebut nama “Rarawwan”. Nama itulah yang kini diketahui sebagai rawon yang dikenal masyarakat luas.
Destinasi & Kuliner
JAKARTA - Nama rawon sudah tidak asing bagi masyarakat di Indonesia. Masakan berkuah hitam ini populer sebagai kuliner khas dari Jawa Timur. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia dan mencicipi kuliner rawon menyebutnya sebagai black soup.
Tidak salah memang sebutan tersebut sebab rawon memiliki kuah yang berwarna hitam pekat, termasuk potongan dagingnya yang juga demikian. Rawon memiliki citarasa yang gurih dengan aroma khas dari buah kepayang atau lazim disebut sebagai keluak bagi masyarakat jawa.
Keluak inilah yang memberikan warna hitam dan aroma segar yang khas pada masakan rawon. Cara membuat rawon yaitu dengan menumis dan mencampurkan berbagai bumbu utamanya termasuk keluak. Keluak yang sudah busuk akan diambil daging buahnya yang berwarna hitam untuk ditumis bersama bumbu rawon lainnya.
Alasan keluak dibiarkan busuk terlebih dahulu adalah untuk menghilangkan racunnya sebab buah tersebut sebenarnya sangat beracun. Aroma dari paduan berbagai bumbu yang ditumis ini sangat khas dan wangi sekali.
- Barito Renewables (BREN) Resmi Akuisisi Dua PLTB Ini Seharga Rp72,8 Miliar
- Garuda Indonesia (GIAA) Eksekusi Sebagian Obligasi Rp775 Miliar
- Lelang SUN Perdana 2024 Capai Rp21,75 Triliun, Ini Pemicunya
Usai bumbu ditumis maka akan dimasukkan air secukupnya. Kemudian daging sapi atau bagian lainnya seperti iga dan balungan turut dimasukkan dan direbus bersama hingga matang dan empuk. Bila dirasa telah cukup matang dan aromanya telah keluar, rawon siap dihidangkan bersama dengan berbagai pendamping lainnya.
Umumnya, rawon disajikan dengan ditaburi kecambah mentah dan bawang goreng pada atasnya. Tidak ketinggalan terdapat sambal tomat, telur asin, serta kerupuk yang menjadi pendamping dari rawon. Makanan ini sangat nikmat disantap bersama sepiring nasi hangat. Perpaduan rasa gurih dan aroma keluak yang khas akan menggoda siapa saja yang mencicipinya.
Saking enaknya kuliner khas Jawa Timur ini, rawon menduduki peringkat pertama sebagai “10 Best Rated Soups in the World 2023” versi Taste Atlas. Untuk menemukan hidangan lezat ini juga cukup mudah sebab banyak rumah makan hingga warung pinggiran dan kaki lima yang menyediakan rawon dalam menunya. Selain itu, dalam sebuah pesta pernikahan atau acara penting lainnya, rawon juga sering dihidangkan oleh tuan rumah.
- Emiten Jalan Tol Jusuf Hamka (CMNP) Amankan Kredit Senilai Rp600 Miliar
- Indika Energy (INDY) Dapatkan Pinjaman Rp4,64 Triliun dari Bank Mandiri dan BNI
- Jaringan Indosat di Jateng DIY Telah Pulih, Pelanggan IM3 dan Tri Raih Kuota 1 GB Gratis
Sekilas Asal Usul
Melansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kuliner rawon telah ada sejak ratusan tahun lalu di era Kerajaan Majapahit. Hal itu didasarkan pada Prasasti Taji (901 M) di Ponorogo, Jawa Timur yang menyebut nama “Rarawwan”. Nama itulah yang kini diketahui sebagai rawon yang dikenal masyarakat luas.
Kemudian dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni (1926) dari Mangkunegaran, disebutkan bahwa makanan ini merupakan hidangan bagi raja-raja di masa lampau. Makanan ini dahulu juga menggunakan daging kerbau sebagai bahannya sebelum akhirnya lebih sering dijumpai menggunakan daging sapi di masa kini sebab lebih mudah ditemukan.
Seiring waktu dan perubahan zaman, rawon tetap menjelma sebagai makanan Indonesia yang khas dan melegenda. Bahkan ada pula daerah yang memadukan masakan ini dengan olahan lainnya seperti di Banyuwangi. Daerah ini memadukan rawon dengan pecel sehingga terciptalah makanan rawon pecel.