Mengenal RDMP Balikpapan yang Telan Anggaran Rp118 Triliun
- Salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari
Energi
JAKARTA - Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sebagai salah satu proyek strategis nasional, yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan ditargetkan selesai paling lambat September tahun 2025 mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyaksikan langsung sejumlah unit produksi yang telah berhasil diselesaikan, termasuk unit Crude Distillation Unit (CDU) IV. CDU IV kini telah beroperasi normal, penyelesaian unit ini menjadikan Kilang Balikpapan sebagai kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini.
“Proyek Strategis Nasional terus digenjot untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Indonesia,” katanya di Balikpapan dilansir Selasa 13 Agustus 2024.
- PGAS Raih Kontrak Kargo Gas Alam Cair dari PT Donggi-Senoro LNG
- Alasan IMF Sarankan Indonesia Kenakan Cukai untuk BBM
- Penutupan LQ45 Hari Ini 12 Agustus 2024: Dipimpin HRUM, Mayoritas Saham Naik
Adapun proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$7,4 miliar atau setara dengan Rp118 triliun (kurs Rp15.966 per dolar AS). Dari total tersebut, US$4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan US$3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA). Investasi ini mencerminkan besarnya skala proyek serta pentingnya peran proyek ini dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan teknologi baru yang diterapkan, Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi bahan bakar dengan standar Euro 5.
Tingkatkan Kompleksitas Kilang
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa selain melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas, proyek RDMP Balikpapan juga berdampak pada peningkatan kompleksitas kilang.
"Teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2. Setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di tahun 2025, Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Balikpapan akan meningkat jadi 8. Artinya, kilang Balikapan akan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk," jelas Taufik.
Pengembangan proyek ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur penunjang yang sangat penting. Salah satunya adalah penyelesaian proyek pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan, dengan kapasitas maksimal 125 juta standar kaki kubik per hari.
- Whoosh Kelimpungan Bayar Utang, Jumlah Penumpang Tak Sesuai Target
- Wilmar Group Kembali Guyur Klub Bola Kaesang, Persis Solo
- Arah Saham EXCL Usai Laba Medio 2024 Tumbuh 57 Persen
Pipa ini mengutamakan pemanfaatan sumber daya gas dalam negeri yang diproduksi oleh Pertamina Hulu Mahakam, sehingga Kilang Balikpapan dapat beroperasi dengan efisien tanpa membakar LPG, dan LPG dapat diekspor untuk kebutuhan masyarakat.
Proyek RDMP Balikpapan juga mencatat pencapaian penting lainnya, termasuk penyelesaian proyek Balikpapan Revamp sebagai tahap pertama RDMP. Beberapa unit yang telah selesai dimodifikasi meliputi penambahan Unit Pre-Flash Column, modifikasi Unit Crude Distillation Unit (CDU) IV, dan modifikasi Unit Hydrocracker HCU-A dan HCU-B. Selain itu, bagian utilitas proyek, seperti Plant Air and Instrument Air System, Gas Turbine Generator System, dan Utility Cooling Water System, juga sudah mulai dioperasikan.
Proyek RDMP Balikpapan telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Pada puncak pelaksanaan proyek, sekitar 24.000 pekerja terlibat dalam berbagai aspek konstruksi dan pengembangan. Proyek ini juga menunjukkan komitmen terhadap penggunaan bahan dan teknologi dalam neger, hingga saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek RDMP Balikpapan telah mencapai 35%.
Proyek ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara berbagai subholding Pertamina, mulai dari subholding Gas Pertamina hingga subholding Commercial & Trading (C&T), yang semuanya berkontribusi pada kesuksesan proyek ini. Dengan berbagai pencapaian tersebut, RDMP Balikpapan diharapkan siap beroperasi penuh pada tahun 2025.