RedNote & TikTok.
Tekno

Mengenal RedNote, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS

  • Banyak pengguna yang melihat platform ini sebagai alternatif potensial yang menawarkan cara baru untuk terhubung dan berbagi konten.

Tekno

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Larangan TikTok yang akan diberlakukan di Amerika Serikat (AS) telah memicu migrasi massal pengguna ke RedNote. Aplikasi ini, yang menggabungkan media sosial, e-commerce, dan berbagi video, kini menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple App Store AS.

RedNote telah menarik lonjakan pengguna dari AS, yang dipicu oleh larangan TikTok yang akan datang dan keinginan untuk memprotes pembatasan tersebut. Banyak pengguna yang melihat platform ini sebagai alternatif potensial yang menawarkan cara baru untuk terhubung dan berbagi konten.

Popularitas RedNote yang tiba-tiba tidak datang tanpa tantangan. Hanya dalam dua hari, aplikasi ini mencatatkan lebih dari 700.000 pendaftar baru, menurut laporan. Lonjakan ini mendorong platform untuk mengembangkan alat guna memoderasi konten berbahasa Inggris dan mengintegrasikan terjemahan Inggris-Mandarin.

Alih-alih terlarut dalam kesedihan karena kemungkinan kehilangan akses ke aplikasi video pendek favorit mereka, banyak pengguna TikTok yang berbondong-bondong ke RedNote, sebuah platform media sosial China yang juga dikenal sebagai Xiaohongshu.

Dilansir dari Tech Crunch, aplikasi pengganti TikTok ini dikembangkan oleh Xingin dan pertama kali dirilis pada 2013. RedNote bukanlah aplikasi baru, aplikasi ini sudah cukup populer di China dan kini menjadi pesaing TikTok. Red Note diperkirakan telah memiliki 300 juta pengguna aktif bulanan.

Aplikasi ini menjadi pilihan potensial yang menarik banyak investor. Hingga saat ini, RedNote telah mengumpulkan investasi sebesar US$917 juta (Rp14 triliun) dari para pemodal ventura, termasuk Tencent, Alibaba, ZhenFund, DST, HongShan, dan sekitar 13 perusahaan lainnya.

Pada 2024, setelah melakukan penjualan saham sekunder, RedNote dilaporkan memiliki valuasi sebesar US$17 miliar (Rp267 triliun). Dengan nilai tersebut, RedNote berpotensi untuk bersaing dengan TikTok. Dari segi format platform, RedNote memiliki fitur dan layanan yang serupa dengan TikTok.

RedNote adalah aplikasi media sosial untuk berbagi video singkat, di mana pengguna dapat membagikan konten video berdurasi pendek. Seperti halaman FYP di TikTok, Red Note juga memiliki halaman linimasa bernama Trending yang menampilkan video-video pendek yang sedang populer dari para kreator.

Di halaman beranda, RedNote memiliki tiga jenis halaman linimasa, yaitu Follow untuk melihat video dari pengguna yang diikuti, Explore untuk melihat konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, dan Nearby untuk melihat konten dari pengguna di sekitar.

Dilansir dari Interesting Engineering, Rabu, 15 Januari 2025, lonjakan pengguna ini juga mendorong harga saham perusahaan berbasis di China yang terkait dengan RedNote, seperti Hangzhou Onechance Tech Corp, naik hingga 20%.

Berbeda dengan platform media sosial China lainnya, RedNote tidak memisahkan versi domestik dan internasionalnya, beroperasi dengan aturan moderasi yang sama untuk semua pengguna. Pendekatan unik ini menarik minat pengguna baru, khususnya mereka yang mencari pengalaman global yang lancar.

Fitur-fitur aplikasi ini, yang memungkinkan pengguna untuk mengkurasi konten tentang perjalanan, kecantikan, dan makanan, telah menarik lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Banyak yang kini menyebutnya sebagai pesaing yang sedang naik daun untuk TikTok.

Lonjakan pengguna AS baru-baru ini memberikan RedNote kesempatan untuk memperluas jejak globalnya. Dengan valuasi sebesar US$17 miliar dan rencana potensial untuk melakukan IPO, aplikasi ini berusaha memanfaatkan perhatian yang baru didapatkan. Migrasi mendadak ini juga menyoroti permintaan untuk platform yang menawarkan kebebasan kreatif dan konektivitas global.

Dengan batas waktu 19 Januari untuk ByteDance melepaskan kepemilikan atas TikTok yang semakin dekat, dunia mengawasi dengan seksama. Aplikasi ini, dengan 170 juta pengguna di AS, tetap menjadi pemain utama dalam lanskap media sosial.

Namun, bagi mereka yang mencari alternatif, RedNote muncul sebagai pesaing yang menjanjikan, menawarkan platform baru serta pernyataan penolakan terhadap kebijakan yang membatasi.