Mengenal Santara, Platform Urun Dana Investasi Bisnis UMKM Pertama di Indonesia
- PT Santara Daya Inspiratama adalah perusahaan penyelenggara urun dana investasi (equity crowdfunding) pertama di Indonesia yang mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Fintech
JAKARTA – PT Santara Daya Inspiratama adalah perusahaan penyelenggara urun dana investasi (equity crowdfunding) pertama di Indonesia yang mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sasaran Santara adalah para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang membutuhkan suntikan dana untuk menumbuhkembangkan bisnis dan para investor yang hendak memperoleh passive income melalui dividen.
Santara didirikan pada tahun 2012 di Yogyakarta oleh sejumlah pengusaha, di antaranya ada Afrig Wasiso, pebisnis dan penulis buku yang mendapatkan julukan “Guru Scale Up”, Reza Avesena, yang sebelumnya menjabat posisi senior engineer di IBM (International Business Machine), dan Mardigu Wowiek, pengusaha yang dikenal juga sebagai YouTuber, penulis, dan influencer.
Sebagai platform urun dana investasi pertama di Indonesia, Santara sempat dibingkai oleh media sebagai pelaku investasi bodong sebelum akhirnya pada September 2019 OJK menerbitkan izin resmi untuk perusahaan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Nomor KEP-59/D.04/2019.
- Jalan Tol Cisumdawu Seksi I Cileunyi-Pamulihan Beroperasi Hari Ini
- 6 Negara yang Miliki Jalan Tol Bawah Air
- DJP Jelaskan Alasan Ghozali Wajib Bayar Pajak meski Belum Ada Skema Pajak Kripto
Dikutip dari situs resminya, kepada para pelaku bisnis, Santara memperkenalkan diri sebagai platform yang dapat membantu pendanaan dengan menawarkan saham kepada para investor tanpa bunga dan denda.
Sementara itu, untuk para investor, Santara menawarkan bantuan dalam seleksi bisnis unggulan yang dapat dibeli sahamnya dan menjadi passive income melalui dividen hasil usaha.
Bisnis yang ditawarkan kepada para investor pun sudah berjalan dan terbukti profit sehingga investor tidak perlu lagi memusingkan urusan operasional.
“Dengan pola ini, kami berharap semakin banyak bisnis UKM yang mampu naik kelas. Saat bisnis semakin berkembang, manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak orang,” tulis keterangan resmi Santara sebagaimana dikutip Senin, 31 Januari 2022.
Santara pun mengeluarkan penafian (disclaimer) untuk para investor dengan menyatakan bahwa pembelian saham bisnis walau bagaimanapun juga merupakan aktivitas berisiko tinggi.
Para investor bisa saja menyalurkan dana untuk bisnis yang bisa mengalami kenaikan, penurunan, hingga kegagalan. Oleh karena itu, pihak perusahaan pun berharap para investor bisa menggunakan pertimbangan ekstra dalam membuat keputusan untuk membeli saham.
“Ada kemungkinan Anda tidak bisa menjual kembali saham bisnis dengan cepat. Lakukan diversifikasi investasi, hanya gunakan dana yang siap Anda lepaskan (afford to loose) dan atau disimpan dalam jangka panjang.
Santara tidak memaksa pengguna untuk membeli saham bisnis sebagai investasi. Semua keputusan pembelian merupakan keputusan independen oleh pengguna,”tulis Santara.
Pihak perusahaan juga menegaskan bahwa Santara hanya bertindak sebagai penyelenggara urun dana yang mempertemukan pemodal dan penerbit, bukan sebagai pihak yang menjalankan bisnis.
- Kunjungan Ridwan Kamil Ke Gudang Lazada Tandai Dimulainya Gerakan AKAR Digital untuk Bangun Ekosistem Ekonomi Digital Jawa Barat
- 5 Pantangan Saat Sambut Tahun Baru Imlek, Jangan Dilakukan Jika Tidak Ingin Sial
- Sharp Boyong Laptop Teringan di Dunia ke Indonesia
Sebagai informasi, equity crowdfunding atau urun dana investasi adalah cara pendanaan proyek yang melibatkan masyarakat umum secara luas.
Konsep equity crowdfunding pertama kali dikenalkan di Amerika pada tahun 2003 oleh para musikus yang berhasil mengumpulkan dana dari para penggemar melalui melalui platform ArtistShare.
Konsep itu pun diikuti oleh platform lain, seperti KickStarter untuk industri kreatif, dan dan GoFundMe yang mengelola pendanaan bisnis, acara, hingga pengobatan.
Melalui konsep peer-to-peer lending yang digabungkan dengan nuansa pasar modal, Santara menawarkan cara berinvestasi dengan langkah-langkah yang sederhana.
Untuk berinvestasi, investor hanya perlu mendaftar di platform Santara yang tersedia dalam bentuk web dan aplikasi. Selanjutnya, investor hanya perlu melengkapi profil, menunggu verifikasi, memilih bisnis, dan memasukkan nilai investasi.
Sementara itu, para pelaku UMKM yang hendak mendaftarkan bisnis bisa melakukan langkah awal yang sama, yakni membuat akun di Santara. Selanjutnya, pilih tombol “Daftarkan Bisnis”, lengkapi profil, tunggu verifikasi, dan bisnis akan masuk ke pra-listing.
Bisnis dengan vote yang banyak dan memenuhi syarat listing akan masuk ke daftar UMKM yang bisa ditanamkan modalnya oleh para investor. Pada 31 Januari 2022, tercatat ada 89 bisnis yang sudah terdaftar dan ada 6.473 bisnis yang masih menunggu vote untuk di-listing.
Santara menjadi semakin dikenal luas oleh masyarakat karena salah satu komisaris dan pendirinya, Mardigu Wowiek, kerap kali muncul di jagat dunia maya sebagai edukator bisnis sekaligus pengamat politik dan terorisme yang hadir di berbagai kanal.
Di kanal YouTube Santara, tidak hanya topik seputar bisnis atau promosi perusahaan saja yang diangkat. Tidak sedikit konten yang isinya membahas isu-isu sosial, politik, hingga beragam edukasi untuk masyarakat.