Mengenal Sate Buntel, Olahan Daging Kambing Khas Kota Solo
- Salah satu menu olahan daging kambing yang banyak diburu penikmat kuliner saat berkunjung ke Solo yakni sate buntel.
Destinasi & Kuliner
SOLO - Kota Solo memang mahsyur akan berbagai macam kuliner yang khas dan melegenda. Terdapat berbagai ragam varian kuliner yang tersedia di Kota Bengawan. Salah satu yang menjadi primadona di kota ini yaitu olahan daging kambing.
Berkunjung ke Solo tidak lengkap jika tidak mencicipi menu olahan daging kambing tersebut. Banyak penjual sate, gulai, dan tengkleng dapat dengan mudah ditemui di berbagai sudut kota. Salah satu menu olahan daging kambing yang banyak diburu penikmat kuliner yakni sate buntel.
Merujuk pada asal muasalnya, sate buntel justru dibuat pertama kali oleh seorang keturunan Tionghoa. Orang tersebut memperkenalkan olahan daging kambing yang dicincang lalu dibakar layaknya sate. Namun, terdapat versi lain terkait kuliner sate buntel ini.
Makanan ini dipercaya mendapat pengaruh dari budaya Timur Tengah yang kemudian berakulturasi dengan budaya lokal. Hal ini tidak mengherankan karena pada masa lalu banyak pedagang dari kawasan tersebut yang berdagang serta membawa pengaruh kulinernya ke Nusantara. Ditambah lagi terdapat olahan dari kawasan Timur Tengah yang bentuknya mirip sekali dengan olahan sate buntel.
- Mitra Investindo Gandeng China Jajal Bisnis Energi Terbarukan
- Presiden Joko Widodo Mengirimkan Nama Calon Komisioner OJK ke DPR
- Rekor! IPO Amman Mineral Terbesar Tahun Ini
Sate buntel menggunakan bahan dasar daging kambing yang dicincang. Tujuannya agar daging kambing dapat dengan mudah dinikmati mengingat hampir mayoritas bagian daging kambing cukup alot. Daging kambing yang telah dicincang kemudian akan dibentuk kepalan lonjong.
Setelah itu daging yang telah dibentuk akan dibungkus dengan lemak jaring yang berasal dari bagian perut. Tujuan dari dibungkus lemak adalah supaya ketika dibakar, sate akan memiliki cita rasa yang lebih gurih dan aroma yang harum.
Daging cincang yang telah dibungkus lemak akan ditusuk dengan tusukan sate yang terbuat dari bambu yang ukurannya cukup besar daripada tusuk sate umumnya. Selanjutnya sate buntel akan direndam pada bumbu agar semakin menambah rasa. Bumbu yang dipakai adalah campuran dari kecap, gula merah, serta beberapa rempah sebagai penambah sedapnya.
Seporsi sate buntel dalam penyajiannya biasanya hanya terdiri dari 2 hingga 3 tusuk saja. Hal demikian wajar karena ukuran sate ini memang cukup besar. Sate ini dihidangkan bersama dengan irisan kubis dan tomat sebagai sayuran pelengkap. Pada bagian atas sate ini juga diberikan taburan lada dan juga kecap manis.
- Mitra Investindo Gandeng China Jajal Bisnis Energi Terbarukan
- Presiden Joko Widodo Mengirimkan Nama Calon Komisioner OJK ke DPR
- Rekor! IPO Amman Mineral Terbesar Tahun Ini
Sajian kuliner ini cocok dinikmati ketika masih baru selesai dibakar karena lemak yang mencair akan memberikan sensasi tersendiri ketika dimakan. Adapun harga seporsi sate buntel cukup bervariasi tergantung warung yang menjualnya. Umumnya harga seporsi makanan ini dibanderol kisaran Rp25.000 hingga Rp50.000, tergantung pada ukuran sate serta warung yang menjualnya.