Mengenal Jiaozi: Uang Kertas Pertama di Dunia
- Uang kertas pertama di dunia ditemukan di China pada tahun 997 Masehi bernama Jiaozi.
Dunia
JAKARTA – Tahukah Anda sebutan uang kertas pertama di dunia? Ditemukan di China pada tahun 997 Masehi, alat tukar ini bernama Jiaozi atau biasa dikenal dengan “uang terbang”.
Mengutip laman resmi Bank Indonesia, Minggu, 18 Juli 2021, uang terbang pada mulanya digunakan oleh pedagang kaya dan pejabat pemerintah pada masa Dinasti Tang China (618-907 M).
“Uang ini adalah dokumen yang setara dengan wesel bank. Biasanya, seseorang menyetor uang dengan imbalan kuitansi kertas. Selanjutnya, kuitansi tersebut bisa dipakai untuk menebus sesuatu dengan jumlah uang yang sama,” tulis laman tersebut.
Dalam laman BI juga disebutkan para pejabat dan pedagang pada masa itu mulai meninggalkan koin-koin yang berat kepada seorang agen yang dapat dipercaya. Jumlah uang yang disimpan akan dicatat di selembar kertas.
Kemudian, penjual yang menerima surat tersebut bisa pergi ke agen dan menebus catatan untuk ditukar dengan koin. Keberadaan uang terbang pada waktu itu pun dinilai berharga karena mampu menyederhanakan transaksi.
Namun, surat promes atau catatan tadi belum menjadi mata uang yang sebenarnya. Mata uang kertas pertama yang diciptakan di China selama Dinasti Song (960-1279 M) pada masa pemerintahan Kaisar Zhenzong (997-1010 M). Uang kertas ini dapat ditukar dengan uang berbasis koin dan dapat ditukar antarindividu.
Kendati popular, tetapi setelah beberapa dekade posisinya terganggu oleh masalah inflasi. Alhasil, Jiaozi digantikan oleh catatan yang disebut Huizi, hasil cetak oleh Dinasti Song (960-1279 M) melalui percetakan sendiri.
Setiap catatan berukuran kira-kira selembar kertas A4 dan dicetak dari lempengan tembaga. Dalam cetakan tersebut, juga disertai dengan ancaman atau sanksi bagi pelaku pemalsuan uang.
“Catatan yang dicetak itu dihiasi dengan denominasi tulisan tangan dan perangko keaslian tinta merah,” tambahnya.
Seiring dengan penggunaan uang kertas, China ternyata mengalami krisis keuangan yang cukup parah. Produksi kertas yang tumbuh sampai nilainya jatuh, kemudian mendorong inflasi melambung.
Akibatnya, China menghilangkan uang kertas secara menyeluruh pada 1455 setelah lebih dari 500 tahun menggunakan uang tersebut. Bahkan tidak menggunakannya lagi selama beberapa ratus tahun sesudahnya. Adapun praktik penggunaan uang kertas baru mulai populer di Eropa pada abad ke-17.