Kota Venesia
Destinasi & Kuliner

Mengenal Venesia, Kota Tua dengan Sejarah Besar

  • Venesia dibangun setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi pada abad 5 Masehi.
Destinasi & Kuliner
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

VENESIA - Salah satu warisan dunia, Kota Venesia di Italia sedang terancam bahaya. 31 Juli 2023 lalu Reuters melaporkan UNESCO merekomendasikan Venesia masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia dalam Bahaya. Kota di Italia itu dinilai berisiko mengalami kerusakan yang tak dapat dibenahi karena perubahan iklim hingga overtourism atau pariwisata massal.

Masuknya Venesia dalam daftar situs warisan dunia dalam bahaya disebutkan karena UNESCO menyatakan langkah-langkah perbaikan yang diusulkan pemerintah Italia dalam melindungi Venesia dinilai tidak memadai dan kurang mendetail.

Venesia sendiri sudah menjadi warisan dunia UNESCO semenjak tahun 1987. Melansir dari situs Venice and Lagoon yang dikembangkan oleh Menteri Kebudayaan Italia, Venesia masuk dalam warisan dunia UNESCO karena keunikan nilai budayanya, yang terdiri dari warisan sejarah, arkeologi, perkotaan, arsitektur, artistik, dan tradisi budaya yang luar biasa.

Melansir Encyclopedia Britannica, Venesia dibangun setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi pada abad 5 Masehi. Kerajaan Lombard yang menyerang Italia utara pada tahun 568 Masehi, menyebabkan banyak penduduk daratan pindah ke pulau-pulau di laguna, yang sebelumnya dihuni oleh nelayan dan pekerja garam. Komunitas-komunitas terisolasi ini, dikenal sebagai Veneto-Peradaban Bizantium, bergabung dengan Provinsi Ravenna pada tahun 584. Ketika kota Oderzo jatuh ke tangan Lombard pada tahun 641, pusat pemerintahan dipindahkan ke salah satu pulau di laguna Venesia. 

Venesia awalnya adalah pengikut Kekaisaran Bizantium hingga abad ke-10. Setelah menguasai jalur perdagangan ke Levant, kota ini menjadi penguasa kerajaan kolonial yang meliputi wilayah seperti Kreta, Euboea, Cyclades, Kepulauan Ionian, serta wilayah di Morea dan Epirus, setelah Perang Salib Keempat (1202-1204). Pada abad ke-15, Republik Venesia mengakuisisi wilayah tetangga dan menjadi negara Italia yang luas. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka kehilangan wilayah timur akibat perang dengan Turki Ottoman. Pada tahun 1797 Republik dibubarkan dan wilayahnya diserahkan ke Austria. Setelah beberapa pergolakan, Venesia akhirnya diserahkan ke Kerajaan Italia pada tahun 1866. 

Venesia memiliki kekayaan arsitektur yang mencakup berbagai pengaruh budaya seperti Italia, Arab, Bizantium, dan Renaisans. Terdapat sekitar 450 istana dan rumah bersejarah penting di Venesia, termasuk jembatan terkenal seperti Bridge of Sighs (dibangun sekitar tahun 800) dan Basilika Santo Markus. Mayoritas pekerja di kota ini bekerja di sektor pariwisata dan industri terkait. Venesia juga memainkan peran penting dalam sistem ekonomi wilayah Veneto.

Tersebar di 118 pulau kecil, Venesia menjadi kekuatan maritim utama pada abad ke-10. Melansir situs resmi UNESCO, selama berabad-abad, Venesia terus mengkonsolidasikan posisinya di laguna, bahkan ketika dihadapkan pada tantangan dari usaha komersial orang Arab, Genoa, dan Turki Ottoman yang berusaha menguasai pasar perdagangan.

Keindahan Venesia membuat UNESCO menyebutkan, “seluruh kota adalah mahakarya arsitektur yang luar biasa di mana bahkan bangunan terkecil pun berisi karya beberapa seniman terbesar dunia seperti Giorgione, Titian, Tintoretto, Veronese, dan lainnya.”

Di kota ini pula seorang pengembara dan pedagang yang masyhur lahir. Dialah Marco Polo, seorang pedagang Venesia yang diyakini melakukan perjalanan melintasi Asia pada puncak Kekaisaran Mongol. Dia pertama kali berangkat pada usia 17 tahun bersama ayah dan pamannya, melakukan perjalanan darat di sepanjang jalur yang kemudian dikenal sebagai Jalur Sutra, seperti dilansir dari situs History.com.

Venesia yang terkenal saat ini sedang mengalami banyak tantangan. Fenomena meningkatnya air laut menjadi salah satu tantangan situs warisan dunia ini dalam menjaga kelestarian kota. Ditambah lagi overtourism  selama bertahun-tahun yang bahkan pada Karnaval tahun 2019, sekitar 193.000 orang berdesakan di pusat sejarah kota tersebut dalam satu hari.