logo
Vince Neil.
Dunia

Mengenal Vince Neil, Vokalis Motley Crue yang Jet Pribadinya Jatuh di AS

  • Kecelakaan tragis terjadi di Bandara Scottsdale, Arizona, pada 10 Februari sekitar pukul 14.50 waktu setempat. Insiden ini melibatkan pesawat Learjet 35A milik anggota band legendaris Motley Crue, Vince Neil.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Kecelakaan tragis terjadi di Bandara Scottsdale, Arizona, pada 10 Februari sekitar pukul 14.50 waktu setempat. Insiden ini melibatkan pesawat Learjet 35A milik musisi Amerika Vince Neil.

Pesawat yang datang dari Austin, Texas, mengalami kegagalan pada roda pendaratan utama sebelah kiri saat mendarat, sehingga keluar jalur dan menabrak pesawat Gulfstream 200 yang sedang terparkir, menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS.

“Karena alasan yang belum diketahui saat ini, pesawat melenceng dari landasan pacu dan bertabrakan dengan pesawat yang diparkir,” kata pengacara Neil dalam pernyataan di media sosial X, dikutip dari The Independent.

Meskipun jet tersebut merupakan milik Vince Neil, ia tidak berada di dalam pesawat saat insiden terjadi. Namun, kekasihnya, Rain Hannah, seorang temannya, serta kopilot mengalami luka-luka, sementara pilot Learjet 35A meninggal dalam kecelakaan ini.

Juru bicara Pemadam Kebakaran Scottsdale Dave Folio, mengungkapkan dari tiga korban luka, dua di antaranya dalam kondisi kritis, sementara satu lainnya dalam keadaan stabil. Namun, identitas para korban tidak diungkapkan.

Sementara, dalam konferensi pers, juru bicara Bandara Scottsdale Kelli Kuester, menyatakan Learjet 35A terbang dari Austin, Texas, sebelum keluar dari landasan pacu dan bertabrakan dengan pesawat yang sedang diparkir. Ia juga menambahkan kegagalan gir utama kiri pesawat saat mendarat diduga menjadi penyebab kecelakaan ini.

Bandara Scottsdale kerap menjadi tempat pendaratan bagi jet pribadi dari Phoenix, terutama saat ada acara olahraga besar di kawasan tersebut.

Siapa Vince Neil?

Dilansir dari The Economic Time, Vince Neil dikenal sebagai vokalis utama Mötley Crüe. Ia bergabung dengan band tersebut pada tahun 1981 dan berperan penting dalam kesuksesan album Too Fast for Love serta Shout at the Devil.

Setelah keluar pada 1991 akibat konflik pribadi, ia mengejar karier solo sebelum kembali bergabung dengan Mötley Crüe pada 1997.

Di luar dunia musik, Neil telah membangun portofolio bisnis yang beragam, mencakup investasi di sektor perhotelan, kepemilikan dealer mobil, toko pakaian, studio tato, kebun anggur, turnamen poker, merek tequila, klub malam, serta tim sepak bola dalam ruangan. 

Selain itu, ia memiliki sejarah dalam mengelola beberapa properti dan investasi di sektor real estate. Ia juga memiliki sejumlah properti, termasuk sebuah mansion di Danville yang pernah ditawarkan seharga US$2,58 juta pada 2015.

Neil telah menghadapi berbagai masalah hukum selama bertahun-tahun, termasuk tuduhan penyerangan, kekerasan, dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI).

Pada tahun 1985, ia didakwa dengan pembunuhan karena kelalaian dalam berkendara, yang berujung pada denda besar serta penyelesaian hukum. Catatan pengadilan pada 8 Juli 2019 mengungkapkan bahwa ia memiliki tunggakan biaya hukum sebesar £170.000.

Dilansir dari Monthly Finance, hingga tahun 2025, kekayaan bersih Vince Neil diperkirakan mencapai sekitar US$50 juta. Kekayaannya berasal dari berbagai sumber pendapatan, termasuk kariernya bersama Mötley Crüe, proyek solo, usaha bisnis, dan kesepakatan endorsement.

Sebagian besar kekayaannya diperoleh selama masa kejayaan band tersebut, ketika Mötley Crüe menjadi salah satu grup rock dengan pendapatan tertinggi.

Kesuksesan band pada era 1980-an dan 1990-an menghasilkan jutaan dolar dari penjualan album, tur, dan merchandise. Sebagai vokalis utama dan wajah band, Neil mendapatkan bagian signifikan dari pendapatan Mötley Crüe.

Tur perpisahan mereka, The Final Tour pada 2014–2015, juga turut menambah kekayaannya. Meskipun band ini sempat mengumumkan pensiun dari tur, keputusan tersebut tidak mengakhiri karier maupun kesuksesan finansial Neil.

Laporan mengungkapkan bahwa kekasih Neil, Rain, serta rekannya termasuk di antara penumpang dalam penerbangan nahas tersebut dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Insiden ini menyebabkan penutupan sementara landasan pacu bandara, dengan Departemen Pemadam Kebakaran Scottsdale bergerak cepat untuk menyelamatkan seorang individu yang terjebak. Catatan menunjukkan bahwa pesawat Gulfstream 200 yang sedang terparkir telah berada di bandara sejak 31 Januari.

Kecelakaan ini menambah deretan tragedi penerbangan yang baru-baru ini terjadi di AS, termasuk tabrakan pada 29 Januari antara pesawat komersial dan helikopter militer di dekat Washington, D.C., yang menewaskan 67 orang, serta kecelakaan pesawat medis pada 31 Januari di Philadelphia yang mengakibatkan tujuh korban jiwa.