Mengenal Water Mist Spraying, Teknologi Kurangi Polusi Udara Jakarta
- Penyemprotan kabut atau Water Mist Spraying mulanya merupakan salah satu teknologi yang biasanya digunakan untuk pemadam kebakaran.
Nasional
JAKARTA - Isu polusi udara mengemuka di Jakarta beberapa waktu terakhir. Berbagai solusi telah dilakukan untuk mengurangi polusi tersebut mulai dari kebijakan Work From Home (WFH) bagi pekerja hingga pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna menurunkan hujan.
Upaya mengatasi polusi juga dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BRIN, BMKG, TNI dan pihak terkait lainnya dengan melakukan operasi Water Mist Spraying menggunakan dua unit pesawat Cesna. Operasi tersebut berdampak positif dalam mengurangi polusi sebab terjadi penurunan nilai polutan PM 2.5 sehingga langit Jakarta menjadi lebih cerah.
Lantas apa yang dimaksud dengan Water Mist Spraying? Penyemprotan kabut atau Water Mist Spraying mulanya merupakan salah satu teknologi yang biasa digunakan untuk pemadam kebakaran. Alat ini umumnya digunakan sebagai proteksi api dalam mengamankan bangunan dengan bahan dan alat-alat yang sensitif terhadap air.
- Didorong, Hilirisasi Koperasi Pertanian di ASEAN
- RUU Kekhususan Jakarta Dibahas, Menteri Dikumpulkan di Istana
- Waspada Modus Penipuan Lowongan Kerja di LinkedIn
Teknologi penyemprotan kabut tersebut awalnya digunakan pada offshore kapal pengangkut minyak untuk memadamkan api. Seiring berjalannya waktu teknologi tersebut juga dipakai di daratan dan diaplikasikan dalam berbagai bangunan dan tempat.
Sistem Water Mist berbeda dengan alat pemadam kebakaran sprinkle sebab pada sistem tersebut ukuran bulir air yang disemprotkan dari nozzle berbeda. Dalam Sistem Water Mist jumlah air akan dibatasi pada tekanan yang tinggi.
Bulir air yang dikeluarkan dalam sistem tersebut biasanya berukuran 50 hingga 200 mikron. Adapun tekanan yang dibutuhkan yaitu mulai dari 100 hingga 1000 psi.
Water Mist Genarator
Water Mist Genarator merupakan alat yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2019 lalu. Alat tersebut memiliki kapasitas output 5-10 liter per menit sehingga mampu menghasilkan butiran air yang halus dalam jumlah besar. Alat tersebut efektif mengurangi polusi udara pada radius 30-75 meter jika dipasang pada ketinggian 20-200 meter.
- 11 September 23 Tahun Lalu, Osama Bin Laden Serang Amerika Serikat
- Upaya Hengjaya Mineralindo dalam Melindungi Terumbu Karang Tangofa
- Promosikan Batik Khas Kendal, Pemda Gelar Fashion Show
Guna menciptakan efek kabut atau butiran air yang halus terdapat nozzle yang terpasang pada alat tersebut. Kemudian terdapat pompa yang berfungsi untuk mendorong air dengan tekanan tinggi agar mampu melewati nozzle. Blower kemudian mendorong kabut yang telah dikeluarkan oleh nozzle agar menyembur ke udara secaa luas.
Dalam mengurangi polusi udara selain water mist dengan pesawat, Pemprov DKI Jakarta juga menggunakan Water Mist Genarator yang dipasang di atas Gedung pencakar langit. Diketahui terdapat 30 unit Water Mist Genarator yang tersedia dan akan dipasangkan pada rooftop Gedung-gedung tinggi.
Teknologi ini mampu menghemat penggunaan air karena sistem pengkabutan yang digunakan. Setiap jamnya hanya menghabiskan air sebanyak setengah kubik. Hal ini jauh berbeda dengan semprotan pemadam kebakaran yang menghabiskan air 1 m3 setiap 5 menit untuk keperluan yang sama.