Benny Dollo
Gaya Hidup

Mengenang Benny Dollo, Pelatih Pencetak Gelar Terakhir Timnas Indonesia

  • Bagi pecinta bola Indonesia, nama Benny Dollo atau akrab disapa Bendol adalah salah satu pelatih bertangan dingin di Tanah Air.

Gaya Hidup

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA — Kabar duka menghampiri publik sepak bola Indonesia. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo, menghembuskan napas terakhirnya hari Rabu 1 Februari karena komplikasi penyakit. Bagi pecinta bola Indonesia, nama Benny Dollo atau akrab disapa Bendol adalah salah satu pelatih bertangan dingin di Tanah Air. 

Saat membesut Timnas medio 2000-an. Bendol sukses mempersembahkan gelar juara Piala Kemerdekaan. Gelar itu diraih setelah Libya mundur pada duel final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Setelah itu Bendol sempat membawa Timnas melaju ke semifinal Piala AFF 2008.  

Meski bukan ajang resmi, Piala Kemerdekaan 2008 menjadi gelar terakhir yang diraih Timnas Indonesia hingga kini. Benny Dollo juga menjadi pelatih pertama yang membawa Timnas ke final Piala AFF yang saat itu bernama Piala Tiger. Capaian itu terjadi pada tahun 2000, atau tahun pertamanya melatih Timnas.  

Sempat moncer di Piala AFF, Benny Dollo gagal membawa Timnas juara SEA Games 2001 setelah hanya mampu meraih posisi empat. Bendol juga tak mampu meloloskan Timnas ke putaran final Piala Dunia 2002. Benny Dollo sempat kembali membesut Tim Garuda tahun 2015 menggantikan Alfred Riedl. Namun saat itu Bendol hanya menjadi caretaker untuk FIFA Matchday. 

Prestasi terbaik Benny Dollo sebagai pelatih berada di level klub, yakni saat menukangi Arema Malang. Dia berhasil membawa Singo Edan menjuarai Liga Indonesia 2004 dan Copa Dji Sam Soe tahun 2005 serta 2006. 

Namun tangan dingin Bendol sejatinya sudah terlihat sejak akhir 1980-an. Pelatih kelahiran Manado ini membawa Pelita Jaya juara Galatama pada 1988/1989, 1990, dan 1993/1994. Pelita pun menjadi tim yang sangat disegani pada masa itu. 

Selain Pelita dan Arema, Bendol pernah melatih Persma Manado, Persita Tangerang, Persija Jakarta hingga Sriwijaya FC. Bendol mulai mengalami penurunan kesehatan secara drastis usai menderita tumor usus saat membesut Laskar Wong Kito.

Bendol pun mengidap komplikasi penyakit lambung, ginjal, hati dan sempat terkena Covid-19. Sang pelatih akhirnya menyerah di usia 72 tahun. Selamat jalan Benny Dollo.