Head of Marketing Food & Ads Gojek Ignatius Satrio bersama Head of Product Food & Ads Gojek Susan Lou saat mencoba inovasi terbaru Gojek, yaitu GoDineIn, layanan berupa voucher untuk makan di resto pilihan dengan diskon hingga 25%. Voucher ini tersedia secara eksklusif hanya di layanan GoDineIn pada aplikasi Gojek dan kini telah hadir sejumlah restoran ternama di Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Menggali Potensi Bisnis GOTO Usai Gencar Diversifikasi Pertumbuhan

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diperkirakan akan ketiban berkah di masa depan seiring diversifikasi pertumbuhan bisnis perseroan.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diperkirakan akan ketiban berkah di masa depan seiring diversifikasi pertumbuhan bisnis perseroan. Strategi ini dinilai mampu berimplikasi terhadap peningkatan pendapatan dan keuntungan.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Sabela Nur Amalina dan Niko Margaronis, menyoroti bahwa GOTO, melalui segmen layanan on-demand (ODS) yang dikenal dengan Gojek, secara agresif memperbanyak produk yang dapat meningkatkan Gross Transaction Value (GTV) dan EBITDA. 

“Peningkatan produk ini mulai membuahkan hasil, terlihat dari lonjakan pengguna yang mencapai 26% pada kuartal II-2024, berkat reaktivasi layanan lama dan akuisisi pengguna baru, terutama melalui pilihan Hemat,” jelasnya dalam riset dikutip pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Meskipun jumlah pengguna yang meningkat berkontribusi pada kerugian EBITDA yang disesuaikan di kuartal-II, hal ini terimbangi oleh pertumbuhan jumlah pengguna dan transaksi di platform GOTO. Dengan bertambahnya pengguna, biaya akuisisi diprediksi akan kembali normal pada kuartal III tahun ini.

GoTo Financial

Sementara itu, segmen keuangan melalui GoTo Financial, mencatat tren pertumbuhan yang mengesankan tercatat hingga semester I-2024, dan diharapkan akan berlanjut hingga akhir tahun. 

“GTV dari inti bisnis ini mengalami kenaikan 64,8%, mencapai Rp 56,2 triliun pada kuartal II dan tumbuh 52% menjadi Rp104,57 triliun pada semester I-2024. Sementara itu, kredit juga meningkat menjadi Rp3,5 triliun, dengan target pertumbuhan kuartalan mencapai 20%,” jelasnya. 

BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan kredit GOTO Financial akan tetap kuat di masa depan, didorong oleh pinjaman dan Buy Now Pay Later (BNPL) Gojek, serta kredit konsumen dan bisnis melalui aplikasi Gopay.

“Kami juga melihat potensi ekspansi penetrasi pembiayaan bagi pengguna TikTok dan driver. Target pertumbuhan kredit yang kuat diprediksi akan berlanjut seiring dengan bertambahnya 25 juta pengguna aktif Gopay, yang kini menjadi fintech terbesar," tulisnya. 

Prospek Kinerja

BRI Danareksa Sekuritas juga menekankan bahwa GOTO berada dalam posisi strategis dengan tingkat pertumbuhan GTV yang pesat, didukung oleh penguatan cross-selling di seluruh platform. 

“GOTO kini berambisi menjadi perusahaan terkemuka di TikTok, seiring dengan upaya Tokopedia yang gencar berinvestasi untuk meningkatkan nilai transaksi, yang tentu akan berdampak positif terhadap GOTO,” jelasnya.

Mendorong faktor-faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp90 per saham. Saat ini, saham GOTO menunjukkan valuasi yang sangat menarik. Target harga ini mempertimbangkan proyeksi rata-rata kenaikan tahunan GTV dari bisnis ODS dan GTF sebesar 6% hingga tahun 2034.

BRI Danareksa menambahakn target harga juga mencakup potensi peningkatan pendapatan perusahaan yang diproyeksikan mencapai Rp15,34 triliun tahun ini, dibandingkan dengan Rp14,78 triliun pada tahun lalu. Sementara itu, total GTV perusahaan untuk kuartal III dan IV tahun ini diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan.