Menghemat Rp4 Miliar Setahun, Pertamina Target 5.000 SPBU Pasang PLTS Atap
- PT Pertamina (Persero) melalui subholding Pertamina NRE menargetkan pemasangan PLTS Atap di 5000 SPBU.
Industri
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui subholding Pertamina NRE menargetkan pemasangan PLTS Atap di 5000 SPBU. Hal ini berpotensi menghemat Rp4 miliar per tahun untuk keseluruhan SPBU tersebut yang dihasilkan dari penghematan biaya tagihan listrik.
“Pemasangan PLTS di 5.000 SPBU diperkirakan berpotensi menurunkan emisi sebesar 34 ribu ton CO2 per tahun,” ungkap Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dalam keterangan resmi, Selasa, 14 September 2021.
Tidak hanya dekarbonisasi, penggunaan PLTS berpotensi memberikan keuntungan ekonomi bagi pemilik SPBU sampai Rp1 juta per bulan berkat penghematan biaya tagihan listrik. Apabila 5.000 SPBU memasang PLTS dengan kapasitas 5 KWp, total penghematan dapat mencapai Rp4 miliar.
PLTS yang dipasang di SPBU adalah PLTS Atap dengan sistem on grid, di mana PLTS terintegrasi dengan jaringan penyedia listrik sebagai tempat penyimpanan energi yang dihasilkan dari panas matahari.
Hal ini untuk meningkatkan fleksibilitas dan berbagi peran sebagai cadangan pasokan listrik. Dibandingkan dengan sistem off grid, PLTS sistem on grid menggunakan teknologi yang lebih sederhana sehingga biaya pemasangan juga lebih kompetitif.
- Penuhi Aturan Bursa, Bank Permata Pastikan Kepemilikan Saham Bangkok Bank Bakal Menyusut
- Wijaya Karya Beton Targetkan Utilisasi 60 Persen hingga Akhir Tahun
- Rasio Profitabilitas Merosot, Bank Permata Masih Mampu Kerek Laba Bersih 74,3 Persen pada Semester I-2021
Hasil riset Bloomberg NEF menunjukkan bahwa pada rentang waktu 2010 sampai dengan 2020, biaya investasi PLTS turun drastis hingga 90%. Dengan semakin berkembangnya teknologi serta meningkatnya skala ekonomi, diproyeksikan biaya pemasangan PLTS akan menjadi kompetitif dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil.
Bukan hanya itu, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap relatif mudah. Untuk perawatan, panel surya hanya perlu dibersihkan minimal setiap 6 bulan sekali agar terhindar dari kotoran dan jamur. Aspek HSSE menjadi prioritas utama dalam bisnis Pertamina sehingga proses konstruksi PLTS dipastikan aman.
“Keamanan dan kenyamanan konsumen sangat kami perhatikan. HSSE Golden Rules sudah menjadi budaya di Pertamina, di mana aspek keamanan dan keselamatan tidak akan lepas dari setiap aktivitas operasi kami, sehingga konsumen tidak perlu khawatir,” tambah Dannif.
Di beberapa negara dengan pemanfaatan PLTS yang sudah lebih maju, produk panel surya yang dihasilkan produsen tidak hanya memberikan manfaat fungsional tapi juga lebih bervariasi dengan beberapa pilihan warna yang menambah manfaat dekoratif pada atap bangunan.