Gergean (kuwaittimes)
Dunia

Mengintip Meriahnya Tradisi Ramadan di Seluruh Dunia

  • Di berbagai negara, perayaan ini dipenuhi dengan kegembiraan sesuai dengan tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Bulan Ramadan merupakan bulan di mana Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Di seluruh dunia, umat Islam dengan gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.

Di berbagai negara, perayaan ini dipenuhi dengan kegembiraan sesuai dengan tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda.

Tradisi-tradisi tersebut telah menjadi bagian yang melekat dalam budaya masyarakat, menjadi perayaan yang terjadi setiap tahunnya.

Indonesia

Tradisi kentongan sahur (unair.ac.id)

Di Indonesia, masyarakat Muslim memiliki tradisi membangunkan orang untuk sahur selama bulan Ramadan. Mereka menggunakan berbagai peralatan yang tersedia, seperti drum, botol, bambu, dan sebagainya, untuk memberikan peringatan sahur.

Pada akhir bulan Ramadan atau malam Idulftri, tradisi takbir keliling juga sangat populer di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Anak-anak, pemuda, hingga orang tua berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan berjalan kaki, naik motor, atau mobil bak terbuka sambil mengumandangkan takbir.

Dalam iring-iringan takbir keliling, biasanya dihiasi dengan lampion atau maskot yang mencerminkan tema Islam, seperti replika masjid atau elemen-elemen lainnya.

Mesir

Fanus (nu.or.id)

Orang Mesir merayakan kedatangan bulan suci dengan lentera (fanus) berwarna-warni. Bagi mereka, fanus yang dirancang dengan susah payah ini memiliki makna yang dalam yaitu, melambangkan kesatuan, sukacita sepanjang bulan Ramadan, serta harapan untuk menerangi jalan dari kegelapan. Lentera-lentera yang bermacam-macam bentuknya dipasang di seluruh kota, menghiasi kafe, jalan-jalan, toko-toko, dan rumah-rumah.

Selain itu, di banyak negara Arab termasuk Mesir dan Yordania, memiliki tradisi Ramadan Mesaharaty atau penelepon malam. Tugas Mesaharaty adalah berkeliling di sekitar lingkungan, memanggil orang-orang untuk bangun. 

Mereka biasanya menabuh gendang dengan lembut. Mesaharaty sendiri sering kali adalah orang-orang lokal yang akrab dengan penduduk di wilayah tempat tinggal mereka.

Lebanon

Midfa al Iftar (The Ministry of Defence)

Salah satu tradisi Ramadan tertua yang masih dipraktikkan di seluruh dunia adalah Midfa al Iftar, yang telah diwariskan oleh Lebanon selama hampir 200 tahun. Awalnya, Midfa al Iftar tidak selalu menjadi bagian dari tradisi Ramadan di Lebanon, dan banyak yang meyakini tradisi ini berasal dari Mesir.

Tradisi ini terjadi sebelum adanya arloji atau suara adzan di televisi yang mengumumkan waktu maghrib. Pada saat itu, pemimpin Ottoman, Khosh Qadam, yang sedang menguji meriam, secara tidak sengaja menembak saat matahari terbenam.

Uni Emirat Arab

Haq Al Laila (Ahmed Ramzan/ Gulf News)

Di Uni Emirat Arab ada sebuah tradisi Ramadan yang dikenal sebagai Haq Al Laila, yang telah menjadi salah satu tradisi paling religious di UEA. Dalam tradisi ini dilakukan dengan cara anak-anak keluar ke jalan dengan berpakaian ceria.

Mereka berjalan di sekitar lingkungan sambil menyanyikan lagu, mengumpulkan permen, dan mengucapkan doa. “Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum,” yang artinya “berikan kepada kami dan Allah akan membalas Anda, membantu Anda untuk mengunjungi Makkah.” Selain itu, UEA juga memiliki tradisi lain yaitu penembakan Meriam Ramadhan untuk menandai waktu sahur dan buka puasa setiap hari.

Maroko

Nafar (Youtube/Nafar Antwerpen)

Menjelang fajar, masyarakat Muslim Maroko mengadakan tradisi di mana mereka menyusuri jalan sambil meniup nafar, sebuah alat musik mirip terompet, untuk membangunkan sahur. Masyarakat Muslim Maroko memilih nafar karena mereka percaya bahwa suara yang dihasilkannya mengandung kejujuran dan empati.

Tradisi ini memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai sejak abad ke-7 Masehi, ketika salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. berjalan di jalan-jalan pada saat fajar sambil menyanyikan doa-doa merdu.

Irak

Mheibes (almashareq)

Setelah berbuka puasa bersama, masyarakat Muslim di Irak bermain permainan tradisional yang disebut Mheibes. Permainan ini biasanya dimainkan oleh pria selama bulan Ramadan dan melibatkan dua kelompok dengan jumlah pemain antara 40 hingga 250 orang.

Dalam permainan ini, para pemain bergantian menyembunyikan Mihbes atau cincin, sementara kelompok lawan mencoba menebak di mana cincin tersebut disembunyikan hanya dengan mengamati bahasa tubuh. Mereka yang berhasil menebak dengan benar dianggap seperti pahlawan dan akan diarak, sementara mereka yang gagal akan diolok-olok.

Kuwait

Gergean (kuwaittimes)

Di Kuwait, terdapat tradisi yang dikenal dengan nama Gergean, yang memiliki kesamaan dengan Haq Al Laila di UEA. Namun, perbedaannya terletak pada durasi perayaannya yang berlangsung selama tiga hari dalam bulan Ramadan.

Anak-anak mengenakan pakaian adat dan menyanyikan lagu-lagu untuk merayakan Ramadan. Lagu-lagu tersebut berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Selain itu, anak-anak yang mempelajari puasa selama Ramadan dan menjalankan ibadah berpuasa akan diberikan permen sebagai apresiasi.

Rusia

Rusia merupakan negara di mana umat Muslim menjalani puasa dengan durasi terpanjang, yakni 17 jam dalam sehari. Namun, kehangatan dan semangat bulan Ramadan masih dapat dirasakan di Rusia, terutama melalui tradisi berbuka bersama antara umat Muslim di Moscow.

Jika biasanya menu utama adalah kurma, di Rusia ada menu khas yang disajikan, yaitu roti yang diisi dengan berbagai macam masakan. Nama roti tersebut biasanya mencerminkan isiannya.

Misalnya, jika roti diisi dengan labu atau keju, namanya akan menjadi khingalsh, sementara jika diisi dengan gandum, maka disebut galnash. Selain itu, Rusia juga menawarkan minuman khas bernama kvass, yang merupakan minuman non-alkohol yang terbuat dari fermentasi, kemudian diberi perasa buah.

Pakistan

Setelah berbuka puasa, perempuan-perempuan Pakistan pergi ke pasar untuk membeli gelang berwarna-warni dan melukis tangan serta kaki mereka dengan pola yang rumit. Kehadiran wanita-wanita Pakistan di pasar membuat suasana ramai, dan para penjaga toko menghias toko mereka. Mereka membuka toko-tokonya hingga larut malam.

Turki

Di Turki, terdapat tradisi membangunkan sahur dengan drum di jalan-jalan menjelang fajar dan memukul drum saat matahari terbenam sebagai tanda waktu berbuka puasa.

Itu dia beberapa perayaan ramadan di dunia. Sangat menarik dan beragam bukan?