Seorang pengamat memotret spanduk Olimpiade Paris 2024 di luar gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis.
Dunia

Mengukur Modal dan Keuntungan Olimpiade Paris 2024

  • Prancis merupakan negara yang mengeluarkan modal paling sedikit untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dibandingkan dengan beberapa edisi sebelumnya.

Dunia

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Kurang dari satu minggu lagi, Olimpiade Paris akan dibuka pada Jumat, 26 Juli 2024. Pesta olahraga dunia empat tahunan ini akan menjadi yang ketiga kalinya bagi Prancis sebagai tuan rumah, setelah terakhir kali menjadi tuan rumah pada 1924 dan 1900.

Alhasil, dalam kurun waktu seratus tahun ini, baik dari segi cabang olahraga (cabor) maupun wajah Kota Paris telah mengalami banyak perubahan. Dalam hal cabor, dari sebelumnya hanya 17 cabor yang dipertandingkan bertambah menjadi 32 cabor. 

Lalu, berapa banyak modal yang dikeluarkan oleh Prancis untuk mempersiapkan Kota Paris sebagai tuan rumah ajang ini? Pasalnya, persiapan untuk Olimpiade tentu memerlukan investasi yang sangat besar, mencakup pembangunan dan renovasi berbagai fasilitas olahraga, peningkatan infrastruktur kota, serta upaya memastikan keamanan dan kenyamanan bagi para atlet dan pengunjung.

Dilansir dari Business Insider pada Jumat, 19 Juli 2024, Prancis dilaporkan menghabiskan biaya sekitar US$8,2 miliar atau Rp132,5 triliun. Sebagian dari biaya tersebut, yaitu US$3,2 miliar atau Rp51,7 triliun, dialokasikan untuk investasi infrastruktur. 

Investasi infrastruktur tersebut mencakup pembangunan Olympics Aquatics Center, yang memiliki kolam renang berukuran 50 x 25 meter dan kolam selam berukuran 22,20 x 25 meter, serta Adidas Arena untuk pertandingan bulu tangkis, senam ritmik, dan angkat besi, yang dapat menampung 8.000-9.000 penonton.

Sementara renovasi minor Stade de France, stadion yang memiliki kapasitas 80.000 penonton, yang bakal digunakan untuk upacara penutupan serta pertandingan olahraga atletik dan rugby, dilaporkan memakan biaya sebesar US$705 juta atau Rp11,4 triliun.

Berdasarkan laporan Market Watch, Prancis merupakan negara yang mengeluarkan modal paling sedikit untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dibandingkan dengan beberapa edisi sebelumnya. Bahkan, Olimpiade Paris 2024 bisa menjadi contoh penyelenggaraan ajang olahraga rendah karbon karena hanya membangun dua venue baru.

Diketahui, Olimpiade Tokyo, Jepang 2020/2021 menjadi Olimpiade termahal, dengan biaya sekitar US$20 miliar (Rp323,5 triliun). Diikuti oleh Olimpiade London, Inggris, 2012 dengan biaya US$17,1 miliar (Rp276,6 triliun) dan Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016 sebesar US$15,6 miliar (Rp252,3 triliun).

Keuntungan Prancis 

Pertanyaan berikutnya adalah, berapa keuntungan yang akan diperoleh Prancis dari menjadi tuan rumah Olimpiade 2024? Berdasarkan riset dari Pusat Hukum dan Ekonomi Olahraga (CDES), Kota Paris akan mendapatkan limpahan ekonomi kisaran 6,7 miliar euro-11,1 miliar euro atau setara Rp116 triliun-Rp191 triliun. 

Namun, CDES mengingatkan bahwa mengukur dampak keuntungan ekonomi dari ajang besar seperti Piala Dunia dan Olimpiade sangatlah kompleks. Mereka menyarankan agar hasil penelitian tersebut ditafsirkan dengan hati-hati.

Dalam studinya,  CDES mengunakan model dari dampak pekerjaan konstruksi, peningkatan pariwisata, dan penyelenggaraan acara Olimpiade akan dievaluasi selama 17 tahun, dari 2018 hingga 2034. Nah, hasilnya akan dibandingkan dengan perekonomian Paris, yang pada 2021 diperkirakan mencapai 765 miliar euro. 

Di sisi lain, ajang ini juga bisa berdampak negatif, seperti penurunan belanja konsumen atau kunjungan wisatawan, mirip dengan efek yang terlihat di Inggris selama Olimpiade 2012. Oleh sebab itu, mengukur dampak Olimpiade sulit karena sebagian infrastruktur mungkin bisa dibangun tanpa ajang tersebut.

Kendati bisa berdampak negatif, Gubernur Bank Sentral Perancis Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada Maret lalu bahwa dampak terbesar dari penyelenggaraan Olimpiade ini akan lebih bersifat ”psikologis” dan bukan ekonomi.

Sebagai tambahan, Indonesia akan mengirimkan 29 atlet ke Olimpiade Paris 2024, yang terdiri dari 16 atlet putra dan 13 atlet putri, mewakili 12 cabor. Rinciannya adalah 9 atlet bulu tangkis, 4 atlet panahan, 4 atlet panjat tebing, 3 atlet angkat besi, 2 atlet renang, 1 atlet menembak, 1 atlet selancar, 1 atletik, 1 atlet balap sepeda, 1 atlet judo, 1 atlet rowing, dan 1 atlet senam.