Penambang Artisanal Bekerja di Tilwizembe, Bekas Tambang Tembaga Kobalt Industri, di Luar Kolwezi, Ibu Kota Provinsi Lualaba di Selatan Republik Demokratik Kongo (Reuters/Aaron Ross)
Nasional

Mengukur Pentingnya Hilirisasi untuk Kemajuan Indonesia

  • Dengan adanya kebijakan hilirisasi, Indonesia tidak hanya sekadar menjual sumber daya mineral mentah, tetapi juga melakukan proses pengolahan lebih lanjut. Hal ini membawa manfaat berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi, yang dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan pentingnya langkah hilirisasi sumber daya mineral bagi Indonesia. Hilirisasi menjadi kunci untuk memberikan nilai tambah pada sumber daya alam yang melimpah di negara ini.

Indonesia sebagai negara besar dengan sumber daya mineral yang sangat berlimpah, telah mengambil langkah maju dengan komitmen pada proses hilirisasi. Langkah ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan dan memberikan dampak positif yang lebih besar pada ekonomi dan masyarakat.

Menurut Erick Thohir, kebijakan hilirisasi yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo merupakan langkah yang tepat meskipun mendapat tentangan dari sebagian pihak. Ada kesadaran yang tumbuh bahwa menjual bahan mineral mentah tanpa mengolah akan menyebabkan kehilangan nilai ekonomi yang besar.

"Meskipun ada pihak yang tidak paham akan urgensi kebijakan hilirisasi, namun tindakan yang telah diambil Bapak Presiden Joko Widodo adalah langkah yang tepat dan kenyatan yang harus terjadi," ujar Erick, Dilansir kabarbumn.com, Jumat, 15 Desember 2023.

Kekayaan sumber daya alam, terutama mineral, merupakan aset yang harus dimanfaatkan secara bijaksana. Dengan adanya kebijakan hilirisasi, Indonesia tidak hanya sekadar menjual sumber daya mineral mentah, tetapi juga melakukan proses pengolahan lebih lanjut. Hal ini membawa manfaat berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi, yang dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Salah satu contoh nyata dari implementasi kebijakan ini adalah perubahan kepemilikan saham Freeport Indonesia. Dengan mayoritas sahamnya (51%) dimiliki oleh Pemerintah Indonesia melalui BUMN Holding Pertambangan MIND ID, langkah ini menandakan komitmen dalam mendukung program hilirisasi.

Pengembangan fasilitas smelter dan transfer teknologi menjadi fokus utama dalam upaya hilirisasi ini. Hal ini tidak hanya akan menciptakan nilai tambah pada produk mineral, tetapi juga meningkatkan pengetahuan lokal dan kemandirian dalam industri pengolahan sumber daya alam.

Hilirisasi menjadi langkah strategis yang mendorong diversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, serta meningkatkan nilai tambah pada produk lokal.

Dengan demikian, kebijakan hilirisasi menjadi landasan penting dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di tingkat global.