Mengukur Potensi Bitcoin di Akhir Agustus 2024: Akankan Ditutup Bullish?
- Sepekan sebelumnya, Bitcoin berhasil kembali menembus angka US$62.000 untuk pertama kalinya sejak awal Agustus, setelah pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell. Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang, dengan keyakinan bahwa inflasi AS bisa kembali ke target 2%.
Fintech
JAKARTA – Secara historis, aset kripto Bitcoin pada umumnya memberikan imbal hasil investasi yang lemah pada bulan Agustus. Bagaimana dengan tahun ini?
Pada Rabu pagi, 28 Agustus 2024 pukul 09.00 WIB, harga Bitcoin (BTC) merosot 5,95% secara harian ke level US$59.331.
Sepekan sebelumnya, Bitcoin berhasil kembali menembus angka US$62.000 untuk pertama kalinya sejak awal Agustus, setelah pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell. Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang, dengan keyakinan bahwa inflasi AS bisa kembali ke target 2%.
Pidato Powell tampaknya menjadi pemicu utama kenaikan harga Bitcoin, yang sebelumnya berada di bawah US$61.000, naik ke sekitar US$63.500.
Pada Jumat, 23 Agustus 2024, Bitcoin mencatat lonjakan signifikan sebesar 6% dan mencoba dua kali menembus level US$65.000.
Namun, upaya ini gagal, menyebabkan harga bergerak sideways selama tiga hari berikutnya dan pada Selasa pagi bertahan di US$62.760, turun setelah tidak berhasil melewati resistance kuat di US$64.000.
- Profil Gang Ye, Miliarder Singapura yang Diduga Berikan Fasilitas Jet Pribadi ke Kaesang-Erina
- Kinerja Keuangan Moncer, Liabilitas ADMR Semester I-2024 Susut 50 Persen
- Membandingkan Calon Tambang Muhammadiyah: Pilih Bekas Adaro atau Arutmin?
Pergerakan Harga dan Prospek Jangka Pendek Bitcoin
Panji Yudha, Financial Expert dari Ajaib Kripto, menjelaskan bahwa setelah kenaikan positif pekan lalu, ada indikasi bahwa Bitcoin mungkin akan bergerak dalam kisaran US$62.000 hingga US$64.000.
“Pergerakan ini didorong oleh aksi ambil untung serta para pelaku pasar yang menunggu rilis data ekonomi dari Amerika Serikat,” ungkap Panji melalui hasil riset yang diterima TrenAsia, dikutip Rabu, 28 Agustus 2024.
Dia juga menambahkan, secara historis, imbal hasil Bitcoin pada kuartal ketiga cenderung lebih rendah dibandingkan kuartal lainnya.
Selama dekade terakhir, tingkat pengembalian investasi (return on investment/ROI) rata-rata di Q1, Q2, dan Q4 masing-masing mencapai +56%, +27%, dan +88%, sementara Q3 hanya mencatatkan +6%.
Dari segi bulanan, Agustus dan September biasanya menjadi bulan terlemah, dengan September memiliki ROI rata-rata terendah sebesar -4,78%, sementara Agustus berada di angka +2,27%."
Kondisi ETF Bitcoin dan Ethereum
Sementara itu, ETF Bitcoin Spot mengalami net inflow sebesar US$506,37 juta pada minggu lalu, dengan inflow terbesar terjadi pada Jumat, 23 Agustus 2024, mencapai US$252 juta. Di sisi lain, ETF Ethereum Spot mencatat net outflow sebesar US$44,54 juta pada minggu yang sama.
Baca Juga: Prospek Ekonomi AS dan Dampaknya terhadap Pasar Kripto
Peristiwa Penting dalam Pasar Kripto Minggu Ini
Minggu ini, pasar kripto dihadapkan dengan sejumlah peristiwa penting baik dari sisi industri kripto maupun berita makroekonomi dari Amerika Serikat.
Pada Selasa, 27 Agustus 2024, Indeks Keyakinan Konsumen AS akan dirilis, disusul laporan klaim awal pengangguran pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Data ini akan memberikan gambaran baru tentang kondisi pasar tenaga kerja AS. Selain itu, revisi kedua dari data Produk Domestik Bruto (PDB) yang juga akan dirilis pada Kamis menjadi perhatian utama karena hasil positif dapat menarik investor ke aset berisiko seperti Bitcoin.
- Jangan Sampai Salah! Inilah 14 Cara Memilih Formasi CPNS yang Tepat
- Hasil Rapat Baleg Melabrak Putusan MK
- Saham Afiliasi Konglomerat Investor IKN Mayoritas Melorot di Tengah Aksi Demo
Dampak Potensial dari Laporan Pendapatan Nvidia dan Pembaruan Jaringan
Pada Rabu (28/8/2024), laporan pendapatan Q3 Nvidia akan dirilis, yang diharapkan bisa memberikan dorongan bagi token bertema AI seperti FET, RENDER, TAO, dan AGIX.
Performanya sering kali mempengaruhi harga aset kripto berbasis AI. Pada hari yang sama, Stacks akan meluncurkan peningkatan Nakamoto yang akan mempercepat waktu blok di jaringan Bitcoin dan meningkatkan ekosistem DeFi.
Sementara itu, Cardano menunda Chang hard fork hingga 1 September, untuk memberikan waktu bagi bursa dan DApps dalam menyelesaikan pembaruan. Charles Hoskinson, pendiri Cardano, menekankan pentingnya penundaan ini untuk memastikan kesiapan ekosistem.
Optimisme Jangka Panjang Bitcoin dan Ethereum
Panji menyebutkan bahwa pasar kripto saat ini sangat dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti teknologi, regulasi, dan perkembangan ekonomi global.
“Untuk jangka pendek, sentimen terhadap Bitcoin dan Ethereum akan sangat bergantung pada kemampuan kedua aset ini dalam menjaga level support dan menembus level resistance. Namun, secara umum hingga akhir tahun, ada optimisme bahwa Bitcoin dapat mencapai level tertinggi baru di kisaran US$90.000 hingga US$100.000. Katalis utama yang dapat mendorong hal ini termasuk penurunan suku bunga dan masuknya likuiditas tambahan dari ETF Bitcoin dan Ethereum spot. Selain itu, performa historis Bitcoin di kuartal keempat dalam dekade terakhir cenderung positif," tutupnya.