candi muara takus.png
Destinasi & Kuliner

Mengungkap Pesona Candi di Luar Jawa

  • Candi Laras di Desa Candi Laras, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, menonjol sebagai salah satu peninggalan ditengah langkanya jejak sejarah candi di Kalimantan yang jarang ditemukan
Destinasi & Kuliner
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Candi-candi yang tersebar di luar Pulau Jawa mengungkapkan pesona sejarah yang memukau dari masa lalu Indonesia. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak di Pulau Jawa, situs-situs candi ini menawarkan warisan budaya yang kaya dan tak kalah menariknya. Dilansir dari berbagai sumber, Rabu, 13 Desember 2023, berikut beberapa candi peninggalan agama Hindu dan Buddha yang berada di luar Jawa.

Candi Muara Takus, Riau

Candi Muara Takus berdiri megah di desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau, adalah simbol keberadaan agama Buddha pada abad ke-4 atau mungkin ke-7. Keelokan kompleks candi ini tertuang dalam tembok batu putih yang mengelilinginya, memamerkan kehadiran beberapa struktur penting seperti Candi Sulung, Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka. 

Keunikan arsitektur dan makna spiritual yang tersemat di setiap bangunan candi menciptakan aura keagungan dan sejarah yang memukau, mengundang pengunjung untuk merasakan pesona dan keindahan masa lalu yang kaya akan warisan budaya. Dengan detail-detail arsitektural yang menakjubkan, Candi Muara Takus menjadi bukti nyata perkembangan agama Buddha yang menjadikan tempat ini sebagai titik penting dari sejarah Indonesia.

Candi Muara Jambi, Jambi

Candi Muara Jambi, yang berlokasi di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, candi ini merupakan kompleks candi terluas di Asia Tenggara. Diperkirakan dibangun dalam rentang waktu antara abad ke-7 hingga ke-12, situs ini merupakan warisan berharga dari masa keemasan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. 

Kompleks ini menghadirkan keindahan arsitektur dengan keberadaan 110 candi, 85 menapo (gundukan tanah), arca Buddhis yang menawan, serta bukti-bukti perkembangan pemukiman kuno. Dengan kekayaan sejarahnya yang mempesona, 

Candi Muara Jambi menjadi saksi bisu dari masa lalu gemilang, menunjukkan kemegahan peradaban yang perlu dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.

Candi Laras, Kalimantan Selatan

Candi Laras di Desa Candi Laras, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, menonjol sebagai salah satu peninggalan ditengah langkanya jejak sejarah candi di Kalimantan yang jarang ditemukan. Kendati ukurannya kecil, situs ini membawa pesona arsitektur kuno yang menggambarkan struktur bata dari masa lampau. 

Keberadaan arca Buddhis seperti arca babi dan Buddha Dipangkara di tempat ini memperkaya nilai sejarahnya. Meskipun Candi Laras,  tidak seterkenal candi-candi di pulau lain, candi ini menjadi penanda yang mengangkat kehadiran agama Buddha di wilayah ini pada masa lampau, memberikan warisan kultural yang perlu dijaga dan dipelihara. 

Keunikan dan keberadaannya memberikan gambaran yang berharga tentang sejarah Kalimantan yang kaya akan warisan budaya.

Candi Bahal, Sumatra Utara

Candi Padang Lawas merupakan Candi Hindu Buddha terbesar di Sumatra Utara, menghiasi wilayah dua kabupaten, yakni Padang Lawas dan Lawas Utara. 

Konon, diperkirakan dibangun pada abad ke-11 oleh Kerajaan Panai setelah kejayaan Sriwijaya. Keelokan kompleks candi ini terlihat dari keberadaan tiga bangunan utama, Candi Bahal I, II, dan III. Masing-masing candi menampilkan ukuran yang mengesankan dan arsitektur yang memikat. 

Keberadaan Candi Padang Lawas menjadi penanda penting dari perjalanan sejarah agama Hindu dan Buddha di Sumatra Utara pada masa lampau. Dengan pesona keindahan arsitektur dan signifikansinya dalam sejarah, candi-candi ini menjadi perwakilan penting dari warisan budaya yang membanggakan, memperkaya cerita panjang peradaban di wilayah tersebut.

Meskipun keindahan sejarah ini memukau, tantangan terbesar yang dihadapi adalah perawatan dan minimnya kunjungan. Lokasinya yang terpencil atau kurang terawat menjadi hambatan bagi minat wisatawan. Namun, keberadaan candi-candi ini memberikan bukti kejayaan agama Hindu dan Buddha