Mengupas Bank Digital (Part 3): Gamifikasi Jadi Andalan untuk Menggaet Nasabah
- Fitur gamifikasi di platform bank yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2015 ini menjadi salah satu aspek yang menciptakan daya tarik tersendiri bagi nasabah.
Perbankan
JAKARTA – Gamifikasi menjadi salah satu strategi yang digunakan oleh perbankan digital untuk menggaaet nasabah, khususnya bagi generasi milenial (kelahiran 1981-1996) dan gen Z (kelahiran 1997-2012).
Agus (28), adalah nasabah PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC/BBYB), salah satu bank digital di dalam negeri dengan basis pengguna terbesar.
Fitur gamifikasi di platform bank yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2015 ini menjadi salah satu aspek yang menciptakan daya tarik tersendiri bagi Agus.
- Gurita Bisnis Peter Sondakh, Ayah dari Crazy Rich Singapura
- Penjualan Premi via Keagenan Masih Anjlok, Industri Tegaskan Tak Akan Kurangi Jumlah Agen
- Pertumbuhan Outstanding Fintech Lending Kalahkan Perbankan, Kredit Macet Terus Menyusut
Fitur Gamifikasi Bank Digital
Fitur gamification yang diusung oleh Bank Neo Commerce di antaranya Neo Fortune, permainan dengan model gacha yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh berbagai reward. Kemudian, ada juga fitur Neo World. Selain bisa bermain game untuk mendapatkan reward berupa potongan harga dan uang tunai, pengguna juga berinteraksi satu sama lain.
Kedua fitur tersebut dapat dimainkan oleh nasabah untuk mendapatkan hadiah harian. Menurut Agus, walupun reward yang diperoleh tidak seberapa, namun ada kepuasan tersendiri tatkala ia menggunakan fitur gamifikasi di BNC dan memperoleh hadiah harian.
“Penasaran sama fiturnya karena ada beberapa fitur-fitur yang ada seperti reward daily check in, meskipun telah dicoba gak seberapa, tapi jadi ketagihan juga untuk mengambil reward,” ujar Agus kepada TrenAsia.
Selain Bank Neo Commerce, bank-bank digital lainnya pun memanfaatkan fitur gamifikasi untuk menciptakan daya tarik bagi nasabah di kisaran usia milenial dan Z.
- Baca Juga: Mengupas Bank Digital (Part 1): Alasan di Balik Minat Gen Z untuk Membuka Rekening Virtual
Misalnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang menjalin kerja sama dengan perusahaan game developer Agate untuk membuat fitur Jago Money Quest yang menempatkan para pemainnya untuk menghadapi berbagai simulasi situasi keuangan, mulai dengan karakter sebagai mahasiswa baru hingga lulus universitas dan bekerja.
Selain menciptakan suatu daya tarik yang cocok bagi anak muda, fitur gamifikasi di Bank Jago ini pun menjadi suatu sarana edukasi finansial bagi nasabahnya.
Kemudian, PT Bank Raya Tbk (AGRO) juga memiliki Program Mission VGNZA dengan memasukkan elemen gamifikasi di dalamnya.
Pada hari Valentine, Bank Raya menawarkan reward cashback yang terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama memberikan cashback sebesar Rp5 ribu kepada nasabah yang melakukan 2 transaksi QRIS dan 1 top-up dompet digital. Sementara itu, tahap kedua memberikan cashback sebesar Rp10 ribu untuk 4 transaksi QRIS dan 3 top-up dompet digital.
Beberapa layanan digital banking dari bank konvensional seperti TMRW (UOB) dan Octo (OCBC) pun menyediakan fitur dengan elemen gamifikasi layaknya bank digital.
Penggaet Nasabah
Leonardo Lijuwardi, analis dari NH Korindo Sekuritas, menyampaikan bahwa fitur gamifikasi merupakan salah satu ujung tombak yang dapat memperbesar basis nasabah bank digital.
Dalam hal ini, Leonardo menyoroti Bank Neo Commerce yang dikatakannya sebagai bank digital dengan pengguna terbesar di Indonesia secara organik.
Tidak hanya melalui gamifikasi, Bank Neo Commerce pun menarik minat pasarnya dengan memberikan bonus referral yang dapat memberikan keuntungan bagi pengguna.
“BBYB merupakan bank digital dengan basis pengguna terbesar di Indonesia yang diperoleh secara organik melalui referal, gamifikasi yang menarik, dsb. Saat ini, jumlah pengguna dari BBYB berada di angka 26.5 juta nasabah per periode 1Q24, dimana tumbuh 1.6x sejak 2 tahun lalu (1Q22: 16.1 juta),” kata Leonardo dikutip dari risetnya, Rabu, 12 Juni 2024.