Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com
Fintech

Mengupas Potensi Bitcoin di Periode 'Uptober' 2023

  • Ada potensi bahwa Bitcoin akan melanjutkan tren positifnya di bulan Oktobe.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Di industri kripto, ada fenomena yang dikenal dengan nama "Uptober", yakni periode ketika aset-aset mengalami kenaikan saat memasuki bulan Oktober di setiap tahunnya.

Pada 2 Oktober 2023, nilai Bitcoin (BTC) sempat melonjak hingga mencapai US$28.500 atau setara dengan Rp445,39 juta dalam asumsi kurs Rp15.628 per-dolar Amerika Serikat (AS) atau menginjak level tertinggi dalam enam minggu terakhir.

Sementara itu, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan, mencapai US$1.750 (Rp27,3 juta) pada hari yang sama, didorong oleh sentimen positif terkait peluncuran ETF Ethereum futures oleh beberapa manajer investasi.

Selama bulan September, pergerakan Bitcoin cukup fluktuatif, bergerak dalam kisaran harga US$24.905 (Rp389,21 juta) hingga US$27.485 (Rp429,53 juta). Bitcoin akhirnya berhasil menutup September 2023 dengan kenaikan sekitar 3,91%, berdasarkan data dari Coinglass.

Dikatakan oleh Panji, ditutupnya bulan September dengan kenaikan pada Bitcoin merupakan yang pertama kali sejak tahun 2016.

Panji pun mengatakan, ada potensi bahwa Bitcoin akan melanjutkan tren positifnya di bulan Oktober. Hal ini mengingat sejarah pergerakan harga Bitcoin selama bulan Oktober dari tahun 2013 hingga 2022 cenderung positif, dengan rata-rata kenaikan sekitar 22,34%.

“Fenomena kenaikan pasar Aset Kripto secara keseluruhan di setiap Oktober sering disebut "Uptober" di kalangan komunitas kripto. Terbukti bahwa, Bitcoin membukukan kenaikan positif dalam empat tahun terakhir di setiap bulan Oktober terakhir dan Bitcoin hanya turun hanya dua kali pada bulan Oktober selama satu dekade terakhir yaitu pada 2014 dan 2018 ,” kata Panji kepada TrenAsia, dikutip Senin, 9 Oktober 2023.

Selain BTC, Ethereum juga mencatat kenaikan positif pada  bulan Oktober dalam empat tahun terakhir. Khususnya, kenaikan tertinggi terjadi pada Oktober 2021 naik sebesar 42,92% dan Oktober 2022 menguat sebesar 18,39%.

Dikatakan oleh Panji, Ethereum merupakan salah satu altcoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Dukungan dari jutaan pengguna jaringan Ethereum dan beragam aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atasnya telah mengukuhkan posisinya sebagai produk blockchain yang menempati urutan kedua berdasarkan kapitalisasi pasar setelah Bitcoin.

Menurut Panji, rencana pengembangan berkelanjutan yang ada akan semakin memperkuat dominasi Ethereum di atas altcoin lainnya.

Menariknya, Oktober 2023 dimulai dengan sentimen positif berkat peluncuran ETF Ethereum Futures oleh beberapa manajer investasi. Ini berpotensi menjadi pendorong bagi Ethereum untuk terus naik sepanjang Oktober 2023.

"Adanya ETF Ethereum Futures akan memungkinkan investor tradisional untuk mendapatkan akses ke eksposur terhadap harga Ethereum tanpa harus secara langsung membeli dan menyimpan kripto tersebut. ETF adalah instrumen keuangan yang diperdagangkan di bursa seperti saham sehingga lebih mudah bagi investor konvensional untuk berpartisipasi dan dapat tentunya juga meningkatkan likuiditas pasar kripto," kata Panji.

Bulan ini, setidaknya ada sembilan ETF Ether futures yang diluncurkan oleh perusahaan seperti VanEck, Bitwise, ProShares, Valkyrie, Hashdex, dan Volatility Shares dalam pekan ini.

Bitwise Asset Management, misalnya, memulai perdagangan untuk dua ETF Ethereum Futures pada hari Senin, 2 Oktober 2023, setelah melakukan revisi terhadap aplikasinya untuk ETF Bitcoin Spot.

Selain itu, ProShares dan VanEck juga meluncurkan ETF Ethereum Futures pada hari yang sama. Pada akhir September, Valkyrie mengumumkan rencana untuk meluncurkan Valkyrie Bitcoin dan Ether Strategy ETF (BTF).