Ilustrasi keterkaitan perusahaan dengan isu lingkungan, sosial dan tata kelola

Korporasi

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Dalam rangka untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan penerapan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang seimbang, PT Vale Indonesia Tbk terus memastikan pencapaian target untuk reduksi emisi gas karbon demi terciptanya masa depan yang cerah. PT Vale Indonesia Tbk mendukung transisi EBT dengan mengembangkan EBT berbasis produk nikel melalui produksi baterai mobil listrik di masa depan, sehingga mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Biaya penambangan perusahaan ini terbagi menjadi sekitar 22% untuk Konservasi Pra-penambangan, sedangkan 53% untuk penambangan itu sendiri dan 25% untuk Konservasi Pasca-penambangan. Perusahaan juga menyertakan jaminan terhadap penutupan tambang. Komitmen pada reklamasi dan rehabilitasi lahan didukung alokasi provinsi keuangan yang termasuk komponen biaya lingkungan dalam Laporan Keuangan Perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan membatasi luas lahan terbuka untuk operasi pertambangan, dan mengelola keanekaragaman hayati di wilayah operasi pertambangan. Perusahaan juga melakukan rehabilitasi lahan serta penghutanan lintas batas di luar area operasi pertambangan, terutama pada lahan kritis dan daerah aliran sungai (DAS).

Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Pasca-tambang PT Vale Indonesia Tbk menjalankan kegiatan pertambangan terbuka, sehingga berdampak pada perubahan rona alam, ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Untuk meminimalkan dampak tersebut, perusahaan menerapkan kebijakan membatasi luasan area dibuka setiap tahun untuk kegiatan pertambangan, sesuai dokumen permohonan revisi jaminan reklamasi periode 2021–2022 yang disetujui Kementerian ESDM.

Di tahun 2022, perusahaan melanjutkan kebijakan mengurangi beban landfill yang mengacu pada kebijakan pada PROPER, dengan mengoptimalkan pengelolaan timbulan limbah dari kegiatan operasi penambangan, proses produksi maupun kegiatan penunjang dan domestik. Sebelum dilakukan pembuangan limbah ke pembuangan tahap akhir, pengelolaan dilakukan melalui upaya mengurangi, pemanfaatan kembali, daur ulang, serta pengambilan kembali.

Tidak sampai di situ saja, perusahaan mengedepankan pemenuhan kebutuhan karyawan dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan terdampak langsung. Kinerja keberlanjutan sosial pada periode pelaporan sesuai topik material, mencakup keselamatan dan kesehatan kerja (K3), komunitas lokal, serta keberagaman dan kesetaraan. PT Vale juga mendukung peningkatan kesadaran dan praktik penghormatan hak asasi manusia (HAM).

Dalam struktur tata kelola, PT Vale Indonesia menunjukkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga menuai dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan. PT Vale Indonesia mewajibkan Dewan Komisaris, Direksi, pejabat perusahaan, karyawan, serta pihak-pihak yang berelasi, untuk mengedepankan kepatuhan hukum dilandasi etika berbisnis. Sehingga, seluruh tindakan dilakukan dengan penuh tanggung jawab, jujur, percaya diri, hormat, loyal, dan berintegritas. Perseroan tidak pernah mendapatkan denda maupun sanksi hukum lain dari pihak-pihak berwenang, terkait pelanggaran kepatuhan.

Selama tahun 2022, nyatanya PT Vale Indonesia Tbk mencatatkan kinerja yang positif, meski dihadapkan pada berlanjutnya pandemi COVID-19 dan belum pulihnya ekonomi nasional maupun dunia. Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan, termasuk menerapkan Vale Production System (VPS) dan melakukan inovasi berkelanjutan.

Lantas, dalam periode pelaporan dari tahun 2020-2022, perusahaan dihadapkan oleh fenomena perubahan iklim dalam bentuk anomali cuaca berupa berubahnya cuaca secara tidak teratur, yang berpengaruh pada kegiatan operasi pertambangan bijih nikel, serta pengiriman nikel matte kepada pembeli. Hal ini berdampak pada keuangan PT Vale, yakni penambahan biaya beban operasional. Meski demikian, Perseroan mampu memenuhi target produksi bijih nikel dan nikel dalam matte, serta penjualannya kepada pelanggan.