Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, salah satu proyek yang pengembangan infrastrukturnya dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Infrastruktur

Menilik Dampak Ekonomi Penjaminan PII untuk Infrastruktur BUMN hingga Akhir Kuartal I

  • Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana, mengatakan bahwa penjaminan  ini menunjukkan bagaimana pemerintah telah mengondisikan untuk memberikan fasilitas jaminan dengan modal dasar yang telah diperkuat.

Infrastruktur

Idham Nur Indrajaya

BOGOR - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII telah memberikan jaminan terhadap 52 proyek infrastruktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Maret 2024, dengan total nilai investasi mencapai Rp503 triliun. 

Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana, mengatakan bahwa penjaminan  ini menunjukkan bagaimana pemerintah telah mengondisikan untuk memberikan fasilitas jaminan dengan modal dasar yang telah diperkuat. 

Andre menjelaskan bahwa dari total 52 proyek tersebut, 34 di antaranya merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan nilai investasi mencapai Rp300 triliun. Saat ini, sebanyak 20 proyek sudah beroperasi. 

Andre juga mengungkapkan bahwa proyek-proyek yang dijamin mencakup berbagai sektor seperti ketenagalistrikan, air minum, transportasi, jalan, telekomunikasi, dan konservasi energi. 

Proyek-proyek ini tersebar di seluruh Indonesia, dengan beberapa di antaranya terkait dengan upaya penanganan perubahan iklim atau sektor hijau. 

"Dari total 52 penjaminan, sebanyak 34 diantaranya adalah proyek KPBU nilainya sekitar Rp301 T. Ini tersebar di seluruh indonesia di berbagai sektor, dan nanti ada beberapa sektor yang terkait dengan green atau ikut menangani perubahan iklim," papar Andre dalam acara Media Gathering "Peran Kemenkeu dalam Mendukung Penanganan Perubahan Iklim" di Bogor, Rabu, 29 Mei 2024. 

Dampak Ekonomi 

Menurut Andre, sejumlah proyek infrastruktur yang dijamin memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Misalnya, di sektor jalan, terdapat 16 ruas jalan tol sepanjang 991 km, pelestarian 9 ruas Jalan Nasional sepanjang 72,87 km, dan penggantian 37 jembatan di Pulau Jawa. Nilai tambah ekonominya diperkirakan sebesar Rp319 triliun untuk tol, dan Rp2,6 triliun untuk non-tol. 

Di sektor telekomunikasi, proyek Palapa Ring mencakup 8.479 km kabel optik lintas pulau dan satelit multifungsi yang menghubungkan 149.400 titik layanan offline di Indonesia, termasuk di area 3T. Nilai tambah ekonomi sektor ini mencapai Rp28 triliun. 

Untuk sektor air minum, ada 6 Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang mencakup Umbulan, Lampung, Semarang Barat, Jatiluhur, Pekanbaru, dan Karian Serpong. Total debit produksi mencapai 15.450 liter per detik, yang melayani sekitar 5,9 juta orang atau 1,18 juta sambungan. Nilai tambah ekonomi dari sektor ini mencapai Rp19 triliun. 

Di sektor transportasi, proyek KA Makassar-Parepare mencakup rute sepanjang 122 km, dan proyek Proving Ground Bekasi menyediakan fasilitas uji tipe kendaraan, dengan nilai tambah ekonomi sebesar Rp48 triliun. 

Sementara itu, di sektor konservasi energi, terdapat proyek APJ di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Lombok Barat yang melayani 7.459 titik di Kabupaten Madiun dan 12.915 titik di Kabupaten Lombok Barat dengan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan. 

Di sektor zona ekonomi khusus, terdapat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dengan nilai tambah ekonomi sebesar Rp8 triliun.