Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Menilik Dampak Kenaikan Rasio Utang Terhadap IHSG

  • Akibat mencuatnya isu kenaikan rasio utang, IHSG sempat terkoreksi tajam ke level 6.699,16 pada Rabu, 19 Juni 2024.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Rencana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menaikkan rasio utang Indonesia menjadi 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB) kembali meruncing setelah Hashim Djojohadiksumo menyampaikan pandangannya kepada Financial Times.

Hashim, penasihat ekonomi dan saudara Prabowo, mengungkapkan bahwa kenaikan rasio utang bertujuan untuk mendanai program kampanye, termasuk program makan bergizi gratis yang diperkirakan menelan biaya Rp460 triliun rupiah pada 2029. 

Sebagai perbandingan, proyeksi total belanja negara pada 2024 mencapai sekitar Rp3.300 triliun. Oleh karena itu, Tim Research Stockbit Sekuritas mengungkapkan bahwa kenaikan rasio utang tersebut akan mengurangi persepsi kekuatan neraca Indonesia dan meningkatkan risiko kredit negara (sovereign credit risk) di mata investor asing.

“Terutama ketika masih terdapat ketidakpastian mengenai kualitas belanja pemerintah. Hal ini dapat menimbulkan capital outflow, sehingga memberikan tekanan terhadap nilai tukar,” jelasnya dalam risetnya dikutip pada Jumat, 12 Juli 2024. 

Nah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 12 Juli 2024, berhasil ditutup menguat ke level 7.300.4, yang menandakan kenaikan tipis sebesar 0,38% secara year-to-date. 

Bahkan, akibat mencuatnya isu kenaikan rasio utang, IHSG sempat terkoreksi tajam ke level 6.699,16 pada Rabu, 19 Juni 2024. IHSG baru pulih dan menanjak ke level psikologis 7.000 setelah Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu pada 24 Juni 2024. 

Tim Gugus Tugas Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo akan berkomitmen terhadap target defisit APBN 2025 yang telah disepakati oleh pemerintahan saat ini dan DPR, yaitu di level 2,29–2,82%.

Selain IHSG yang tertekan, pernyataan Thomas muncul di tengah depresiasi kurs rupiah yang terburuk dalam empat tahun terakhir. Hal ini terjadi akibat kekhawatiran terhadap kehati-hatian fiskal Indonesia ke depan dan narasi hawkish dari The Fed.

Dalih Kenaikan

Hashim, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, menegaskan bahwa rencana untuk meningkatkan rasio utang mengharuskan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pendapatan dari pajak, cukai, dan royalti pertambangan. 

IMF mencatat bahwa Indonesia saat ini memiliki rasio pendapatan terhadap PDB sebesar 14%, yang merupakan yang terendah di Asia Tenggara. Hashim juga mengindikasikan bahwa program makan bergizi gratis diharapkan dapat mengstimulus ekonomi, dengan perkiraan peningkatan PDB sebesar minimal 1,2 poin persentase.

Untuk memperkuat kapasitas fiskal negara, kata Hashim, Prabowo juga merencanakan pendirian badan pendapatan negara guna meningkatkan pengumpulan pajak, serta mengkaji potensi pemangkasan subsidi dan penjualan aset negara. 

Pernyataan dari Hashim ini menandai pertama kalinya orang terdekat Prabowo secara resmi mengkonfirmasi rencana peningkatan rasio utang Indonesia. Sebelumnya, laporan Bloomberg pada pertengahan Juni 2024 telah mengabarkan bahwa Prabowo berencana untuk menaikkan rasio utang terhadap PDB sebesar 2 poin persentase setiap tahunnya.

Saat ini, rasio utang Indonesia terhadap PDB berada di sekitar 39%, lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Malaysia (70% pada 2023), Thailand (62,14% pada 2023), dan Singapura (140% pada 2023). Regulasi yang berlaku saat ini mewajibkan pemerintah untuk menjaga rasio utang tidak melebihi 60% terhadap PDB, dengan defisit APBN maksimum 3%.