Penandatanganan kolaborasi Bukalapak, Grab, dan Emtek untuk program Kota Masa Depan 2022.
Bursa Saham

Menilik Dampak Manuver EMTK Usai Tambah Kepemilikan di Saham BUKA

  • Manuver PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang terus meningkatkan kepemilikan di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menggambarkan tekad perusahaan untuk memperkuat posisinya di sektor teknologi dan e-commerce, terutama di tengah persaingan industri yang semakin sengit.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Manuver PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang terus meningkatkan kepemilikan di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menggambarkan tekad perusahaan untuk memperkuat posisinya di sektor teknologi dan e-commerce, terutama di tengah persaingan industri yang semakin sengit.

Namun, pertanyaan utamanya adalah apakah strategi EMTK ini dapat berhasil mencapai target yang diharapkan? JP Morgan telah menaikkan rekomendasi saham BUKA dari 'neutral' menjadi 'overweight' dengan target harga Rp540 per saham, dalam riset  terakhirnya pada 18 Juli 2024.

Sementara itu, pada perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024, saham EMTK berhasil menguat 2 poin atau 0,46% menjadi Rp434, mencatatkan kenaikan 7,96% dalam lima hari terakhir. Meski demikian, saham ini masih mencatatkan return negatif sebesar 25,81% year-to-date/ytd 2024.

Meskipun sahamnya masih tertekan, JP Morgan menilai EMTK sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia dengan portofolio bisnis yang luas, meliputi media, teknologi, layanan kesehatan, hingga perbankan dan penerbangan. 

Diberitakan TrenAsia sebelumnya bahwa pada 9 Oktober 2024, EMTK meningkatkan kepemilikannya di Bukalapak dengan membeli 9,83 miliar saham BUKA seharga Rp120 per saham, senilai total Rp1,17 triliun. 

Corporate Secretary EMTK, Titi Maria Rusli, pembelian ini bertujuan untuk investasi jangka panjang dan kepemilikan langsung. Setelah transaksi ini, kepemilikan EMTK di Bukalapak naik menjadi 10,36%, dari sebelumnya hanya 0,82%. Menurut 

Selain itu, EMTK melalui anak perusahaannya, Kreatif Media Karya (KMK), juga menambah saham di Bukalapak, sehingga total kepemilikan EMTK di Bukalapak mencapai 24,62% per 9 Oktober 2024. 

Sebelumnya, pada 6 Juni 2024, KMK membeli 724,30 juta saham BUKA senilai Rp229,45 miliar. Meskipun EMTK sempat terdilusi akibat program MESOP pada 2023, perusahaan tetap mempertahankan kepemilikan signifikan di Bukalapak.

Sementara itu, konglomerat Anthoni Salim, salah satu orang terkaya di Indonesia, tercatat memiliki 8,99% saham EMTK atau setara dengan 5,51 miliar lembar saham per 10 Oktober 2024. Dari kinerja tahun buku 2023, Salim diperkirakan akan memperoleh dividen sekitar Rp22,04 miliar.

Optimisme JP Morgan terhadap saham EMTK juga tercermin dari perbaikan kinerja perusahaan pada paruh pertama tahun ini, dengan laba bersih mencapai Rp150,35 miliar. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 133% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ketika EMTK mencatatkan rugi bersih sebesar Rp444,18 miliar.