Menilik Langkah SIG Terapkan ESG dengan Dekarbonisasi
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau dikenal dengan SIG upayakan pengurangan emisi gas rumah kaca dengan berbagai langkah.
Nasional
JAKARTA- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau dikenal dengan SIG upayakan pengurangan emisi gas rumah kaca dengan berbagai langkah. Dalam laporan berkelanjutan 2022, SIG sebagai BUMN yang memproduksi semen di Indonesia ini memasukkan dekarbonisasi sebagai inisiatif strategis perusahaan untuk tahun 2022.
Mengutip dari Laporan Keberlanjutan 2022 SIG, hal tersebut merupakan bentuk pelaksanaan dari arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris agar Perseroan senantiasa fokus terhadap penanganan risiko Environmental, Social and Governance (ESG) melalui berbagai inisiatif dekarbonisasi.
Kebijakan dekarbonisasi diaplikasikan dengan berbagai kebijakan seperti menurunkan clinker factor, melakukan efisiensi penggunaan energi baik energi panas maupun energi listrik, memperbanyak penggunaan Alternative Fuel & Raw Material (AFR), serta mulai memanfaatkan pasokan listrik dari solar panel.
- Presiden China Beberkan Strategi Geser Negara Paman Sam
- Aturan Bunga Bank Digugat ke MK, Ini Detail Pasal yang Disoal
- Ladang Cuan! 5 Rekomendasi Aplikasi untuk Jual Barang Bekas
Berbagai upaya yang disebutkan memberikan hasil berupa meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) dari 5,5% pada tahun 2021 menjadi 7,22% pada tahun 2022. Selain itu, upaya tersebut membawa hasil seperti intensitas emisi CO2 Cakupan 1 dari proses internal pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar 590 kgCO/ton semen eq, atau turun 3 basis poin dari tahun 2021 yakni 593 kgCO2/ton semen eq.
Pengelolaan lingkungan
SIG melakukan berbagai inisiatif strategis seperti elakukan penilaian daur hidup melalui Life Cycle Assessment (LCA), mengoperasikan peralatan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memantau emisi partikulat CO, CO2 O2, SO2, dan NO2 di gas buang, melakukan optimalisasi control packing machine 631PM01 & Belt Weigher 631W01 sehingga mesin PM mampu menjalankan pemuatan semen dengan waktu yang efektif serta efisiensi terhadap material dan konsumsi energi listrik.
Pengelolaan Energi
SIG melakukan Inisiatif efisiensi energi yang merupakan bagian dari penerapan Sustainability Roadmaps hingga tahun 2030 lewat berbagai program kerja dalam usaha menurunkan konsumsi energi listrik dan energi panas. Hasilnya, Laporan Berkelanjutan 2023 melaporkan penggunaan energi tidak terbarukan seperti batu bara, diesel oil, dan listrik turun dari tahun ke tahun. Sedangkan penggunaan energi terbarukan seperti biomassa dan energi terbarukan lainnya mengalami kenaikan dari tahun 2020 hingga 2022.
Dukungan pengembangan energi terbarukan
Laporan berkelanjutan 2023 menyebutkan bahwa Kementerian ESDM mencatat, industri semen menggunakan sumber energi yang didominasi oleh penggunaan energi fosil, seperti batu bara yang mencapai 90%. Hal itu memiliki perbandingan yang signifikan dari pada penggunaan energi terbarukan, seperti biomassa yang hanya mencapai 1%. Padahal penggunaan sumber energi berbahan fosil yang dominan dinilai menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.
SIG sendiri telah berusaha mendukung pengembangan program terbarukan. Dukungan tersebut bisa dilihat dari dari upaya perusahaan ini. Misalnya, Pada tahun 2022, Perusahaan telah menyelesaikan pilot project solar panel (panel surya) 10 kW yang terpasang di tiga plant, yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang dan Semen Tonasa.
Hasilnya, sumber energi terbarukan tersebut telah beroperasi dengan baik dan menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan untuk peralatan pabrik. Selain itu, pemanfaatan solar panel dengan kapasitas 22 kWp untuk substitusi energi listrik juga diterapkan di kantor utama Pabrik Narogong. Upaya tersebut menghasilkan pencegahan pelepasan 27.594 - 32.850 kg CO2 ke atmosfer tiap tahunnya
Dalam rangka mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi untuk proses produksi, SIG memanfaatkan sampah perkotaan untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif dengan teknololgi refuse-derived fuel (RDF). RDF sendiri adalah usaha untuk mengelola sampah berkelanjutan untuk mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2. Selama keberjalanannya, RDF mampu mengelola limbah sampah domestik sebesar 160 ton per hari dan akan mampu menggantikan batu bara hingga 5-6%.
SIG telah menyusun roadmap dekarbonisasi cakupan 1 yang dengan target penurunan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton semen pada 2030. Dalam usaha tersebut, SIG memiliki komitmen meningkatkan thermal substitution rate (TSR) hingga 20% dan mengurangi clinker factor menjadi 61% pada tahun 2030.
SIG juga memprioritaskan program peningkatan proporsi penggunaan bahan bakar alternatif Thermal Substitution Rate (TSR) dengan hasilnya pada tahun 2021 TSR mencapai 5,5%, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4.04%. Sedangkan, TSR pada tahun 2022 tercatat sebesar 7,22%, naik dibandingkan tahun 2021. Peningkatan 1% TSR ini berkontribusi menurunkan emisi CO2 sebesar 2-3 kg per ton produk.
Komitmen SIG dan implementasinya lewat berbagai inisiatif nyata akan berpengaruh pada dekarbonisasi. Hal tersebut akan memberikan kontribusi yang besar untuk menanggulangi dampak akibat perubahan iklim karena gas efek rumah kaca dari proses produksi industri semen ini.