Menilik Perjalanan Spanyol menjadi Penguasa Euro Geser Jerman
- Kantongi empat gelar, La Roja kini memimpin daftar negara dengan gelar juara Euro terbanyak, mengungguli Jerman (3 gelar), serta Italia dan Prancis (masing-masing 2 gelar).
Hiburan
JAKARTA - Tim nasional Spanyol mencatatkan prestasi bersejarah dengan memenangkan Euro 2024. Tim Matador menggulung Inggris 2-1 dalam pertandingan final sengit di Olympiastadion Berlin pada 15 Juli 2024.
La Roja berhasil unggul berkat gol-gol yang dicetak oleh Nico Williams di babak pertama dan Mikel Oyarzabal di babak kedua. Meski Inggris sempat menyamakan kedudukan melalui gol Cole Palmer, mereka tak mampu membalikkan keadaan.
Kemenangan ini mengukuhkan Spanyol sebagai tim pertama yang meraih empat gelar Euro, melengkapi koleksi trofi mereka dari tahun 1964, 2008, dan 2012.
Bagi Inggris, kekalahan ini menambah daftar kekalahan mereka di kompetisi Eropa. The Three Lions harus menelan pil pahit untuk kedua kalinya berturut-turut setelah juga gagal di final Euro 2020. Kegagalan ini semakin membuat Inggris “terkutuk” meraih gelar juara di level Eropa.
- Risiko Fraud Mengintai di Balik Penggunaan Rupiah Digital
- Tersengat ‘Listrik’, Laba PLN Lenyap Rp10,5 Triliun
- BPS Catat Impor - Ekspor Kompak Turun pada Juni 2024
Kemenangan Bersejarah Bagi Spanyol
Kemenangan Spanyol ini semakin menegaskan dominasi mereka dalam sejarah Euro. Dengan meraih empat gelar, La Roja kini memimpin daftar negara dengan gelar juara Euro terbanyak, mengungguli Jerman (3 gelar), serta Italia dan Prancis (masing-masing 2 gelar).
Gelar juara Eropa pertama mereka diraih pada tahun 1964, ketika Spanyol mengalahkan Uni Soviet di final dengan skor 2-1. Setelah menunggu lebih dari empat dekade, Spanyol kembali meraih gelar kedua mereka pada tahun 2008 dengan kemenangan 1-0 atas Jerman di final.
Kesuksesan mereka berlanjut pada tahun 2012, ketika Spanyol mencatatkan sejarah dengan menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara Eropa, setelah mengalahkan Italia dengan skor telak 4-0 di final.
Paling Epic, Gunduli Italia 4-0
Kemenangan Spanyol dengan skor 4-0 di final Euro 2012 memang menjadi momen yang sangat memalukan bagi Italia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpiade Kiev pada 1 Juli 2012 menjadi saksi dominasi total Spanyol atas lawan mereka.
Dari awal pertandingan, Spanyol menunjukkan permainan yang solid denganmengendalikan bola dengan sangat baik. Gol pertama dicetak oleh David Silva pada menit ke-14, diikuti oleh gol kedua dari Jordi Alba pada menit ke-41. Kedudukan 2-0 di babak pertama sudah cukup untuk membuat Italia tertekan.
Pada babak kedua, situasi semakin buruk bagi Italia. Fernando Torres, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencetak gol ketiga untuk Spanyol pada menit ke-84.
- BEI Pelototi Saham WIKA Setelah Melesat Tajam Seminggu Terakhir
- Korban Indosurya Desak MA Batalkan PK June Indria dan Minta Eksekusi Penyitaan Aset
- Kontroversi Harga Tanah Rumah Pensiun Jokowi, Cek Aturannya
Tidak berhenti di situ, Juan Mata menambah penderitaan Italia dengan gol keempat hanya tiga menit kemudian, pada menit ke-87. Skor akhir 4-0 ini menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah final Euro dan menegaskan superioritas Spanyol pada masa itu.
Bagi Italia, kekalahan ini sangat menyakitkan dan memalukan, terutama karena mereka tidak mampu memberikan perlawanan yang berarti di partai puncak.
Namun, bagi Spanyol, kemenangan ini memperkuat posisi mereka sebagai salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola, menandai era kejayaan dengan gaya permainan tiki-taka yang terkenal.
Kini, pada tahun 2024, Spanyol sekali lagi menunjukkan kekuatan dan konsistensi mereka dengan meraih gelar juara Eropa keempat.
Prestasi ini tidak hanya menambah koleksi trofi mereka, tetapi juga menempatkan Spanyol sebagai negara dengan jumlah gelar juara Eropa terbanyak, melampaui negara-negara kuat lainnya di benua ini.
Deretan Juara Euro
- Spanyol : 4 gelar juara (1964, 2008, 2012, 2024)
- Jerman: 3 gelar juara (1972, 1980, 1996)
- Italia: 2 gelar juara (1968, 2020)
- Prancis: 2 gelar juara (1984, 2000)
- Belanda: 1 gelar juara (1988)
- Ceko: 1 gelar juara (1976)
- Rusia: 1 gelar juara (1960)
- Yunani: 1 gelar juara (2004)
- Denmark: 1 gelar juara (1992)
- Portugal: 1 gelar juara (2016).