<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Fintech

Menilik Potensi Aset Kripto di Akhir Tahun 2022, Mungkinkah Terjadi 'Reli Sinterklas'?

  • Afid mengatakan, tahun ini pasar kripto diwarnai dengan berbagai sentimen negatif seperti anjloknya nilai Terra (LUNA) serta bangkrutnya bursa Three Arrow Capital dan FTX.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengungkapkan potensi aset kripto pada akhir tahun 2022, termasuk soal peluang adanya "Reli Sinterklas".

Afid mengatakan, tahun ini pasar kripto diwarnai dengan berbagai sentimen negatif seperti anjloknya nilai Terra (LUNA) serta bangkrutnya bursa Three Arrow Capital dan FTX.

Menurut Afid, bulan Desember bisa menjadi momentum awal pemulihan pasar kripto, namun para investor tetap harus menyikapinya dengan kehati-hatian.

Pasalnya, kehancuran FTX telah mengakibatkan anjloknya performa aset-aset kripto berkapitalisasi pasar (big cap) secara drastis dan kekhawatiran para investor pun belum terobati.

"Bulan Desember ini mungkin akan menjadi masa pemulihan dari keterpurukan pasar yang hancur pada November lalu berkaitan dengan runtuhnya FTX. Selain itu, kita mesti optimis dengan proyeksi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) yang bakal melunak untuk tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan di bulan ini," ujar Afid melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Selasa, 6 Desember 2022.

Afid menegaskan bahwa pertemuan The Fed untuk penetapan suku bunga seringkali berpengaruh besar terhadap kinerja pasar kripto.

Beberapa waktu lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan potensi perlambatan kenaikan suku bunga di bulan Desember sehingga selera terhadap aset berisiko seperti kripto pun dapat tumbuh.

Kendati demikian, keyakinan investor terhadap aset berisiko kembali menurun setelah purchasing manager index (PMI) AS yang dirilis kemarin menunjukkan kinerja ekonomi yang positif sehingga ekspetasi bahwa The Fed akan mengerek suku bunganya secara agresif lagi pun kembali tumbuh.

Sementara itu, Afid pun mengatakan bahwa di pasar keuangan, ada fenomena yang disebut "Reli Sinterklas". Fenomena ini pun diharapkan dapat membantu Bitcoin dkk untuk kembali menguat.

"Investor percaya bahwa reli Sinterklas di pasar saham akan mengalir ke pasar kripto dan membuat harga Bitcoin melonjak pada bulan Desember," kata Afid.

Namun, di sisi lain, Afid juga menuturkan bahwa reli Sinterklas sudah tidak terlalu relevan lagi untuk pasar kripto.

Hal itu tercermin oleh anjloknya harga Bitcoin pada Desember 2021 setelah pada bulan sebelumnya menyentuh harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).

Selain itu, pasar kripto juga masih rawan dari aksi taking profit yang masif dilakukan oleh investor pada akhir tahun karena banyaknya orang yang lebih membutuhkan uang tunai ketimbang berinvestasi pada musim liburan menjelang tahun baru.

"Harga kripto di bulan Desember bisa jadi sideways karena investor sedang dalam mood untuk musim liburan dan biasanya taking profit sehingga beristirahat pada aktivitas pasar," pungkas Afid.

Dengan kata lain, di sisi lain dari adanya harapan akan terjadinya "Reli Sinterklas", namun potensi merosotnya pasar kripto pada akhir tahun tetap ada.

Artinya, investor masih harus berhati-hati dalam mengalokasikan dananya di aset-aset kripto sembari terus memantau perkembangan kinerja ekonomi global.