Gedung BCA
Perbankan

Menilik Prospek Kenaikan Dividen BCA Tahun 2024, Seberapa Banyak?

  • Jika dirunut dalam rentang waktu empat tahun terakhir (2019-2023), BCA terus menaikkan besaran dividennya untuk para pemegang saham.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) memberikan bocoran bahwa Perseroan akan membagikan dividen yang lebih besar pada tahun buku 2024 dibanding periode sebelumnya. 

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengungkapkan bahwa Perseroan berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan performa bisnis dari tahun ke tahun. 

Peningkatan performa secara gradual itu pada gilirannya diharapkan dapat membantu Perseroan untuk terus meningkatkan besaran dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.  “Dividen kami diharapkan dapat terus meningkat,” kata Raymon dalam Public Expose Live 2024, Rabu, 28 Agustus 2024. 

Pembagian Dividen BCA dari Tahun ke Tahun 

Jika dirunut dalam rentang waktu empat tahun terakhir (2019-2023), BCA memang terus menaikkan besaran dividennya untuk para pemegang saham. Untuk tahun buku 2020, BCA membagikan dividen sebesar Rp86,4 perlembar saham. Angkanya naik 38% menjadi Rp120 perlembar saham pada tahun buku 2021. 

Kemudian, pada tahun buku 2022, BCA membagikan dividen sebesar Rp170 perlembar saham atau naik 41% dibanding tahun buku 2021. Untuk tahun buku 2023, angka dividen yang dibagikan BCA mengalami peningkatan lagi ke Rp227,5 perlembar saham, naik 33% dibanding tahun buku sebelumnya. 

Dengan melihat persentase kenaikan pembagian dividen dari tahun ke tahun, maka rata-rata peningkatan dividen selama empat tahun terakhir adalah sebesar 37%.  Sementara itu, tingkat pertumbuhan tahunan majemuk alias compounded anuual growth rate (CAGR) untuk nilai dividen BCA selama empat tahun terakhir adalah sebesar 27%. 

Baca Juga: BCA Raih 6 Penghargaan Internasional Hanya dalam Sebulan, Ini Rinciannya

Prospek Dividen Berdasarkan Rata-rata Pertumbuhan dan CAGR

Jika mengacu kepada rata-rata pertumbuhan dan tingkat CAGR dividen BCA selama empat tahun terakhir, maka kenaikan dividen Perseroan untuk tahun buku 2024 berpotensi di rentang 27%-37%. 

Pada tahun buku 2023, BCA membagikan dividen sebesar Rp270 perlembar saham dengan akumulasi Rp33,28 triliun. Nilai dividen Perseroan tersebut setara dengan 68,47% dari laba bersih yang dibukukan pada tahun 2023. 

Dengan demikian, apabila diasumsikan kenaikan dividen pada tahun buku 2024 berada di kisaran 27%-37%, maka dividen yang akan dibagikan BCA pada tahun buku 2024 diperkirakan bisa berada di angka Rp42,2 triliun sampai dengan Rp45,6 triliun.

Kinerja Laba dan Kecukupan Modal BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) bersama entitas anak berhasil mencatat kenaikan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024. 

Pertumbuhan kredit ini berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak meningkat 11,1% yoy menjadi Rp26,9 triliun pada semester pertama 2024. 

Presiden Direktur BCA Jahja Setaatmadja, pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi pembiayaan yang berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Jika dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun sebelumnya, kredit BCA pada semester I-2023  tumbuh 9% yoy ke angka Rp735,9 triliun. Artinya, pada semester I tahun ini, BCA berhasil menggenjot penyaluran kredit lebih tinggi dengan pertumbuhan yang mencapai 15,5% yoy. 

Sementara itu, untuk peningkatan laba bersih, pertumbuhannya pada semester I tahun ini melambat karena pada periode yang sama tahun sebelumnya, Perseroan mencatat kenaikan laba bersih sebesar 34% yoy. 

Pertumbuhan kredit yang solid diiringi dengan perbaikan kualitas pinjaman BCA. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4% pada semester pertama 2024, turun dari 9% pada periode yang sama tahun lalu. 

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) berada di angka 2,2%. Rasio pencadangan NPL dan LAR masing-masing berada pada level yang memadai, yaitu sebesar 190,2% dan 71,2%.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 5% yoy menjadi Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi lebih dari 82% dari total DPK, tumbuh 5,8% mencapai Rp915 triliun. 

Pertumbuhan CASA yang solid sejalan dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21% yoy mencapai 17 miliar pada semester pertama 2024, meningkat empat kali lipat dalam lima tahun terakhir. 

Sementara itu, tingkat pengembalian atas ekuitas (return on equity/ROE) BCA berada di level 24,8%. Kemudian, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BCA berada di angka 27,8% pada semester I-2024.