Nasabah melakukan transaksi di counter kantor cabang Pegadaian Salemba, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenASia
Korporasi

Menilik Strategi Pegadaian Dalam Menerapkan ESG

  • Pegadaian menyadari konsep Triple Bottom Line atau Profit, People, dan Planet (3Ps) yang dijadikan sebagai pendekatan keberlanjutan.
Korporasi
Rizanatul Fitri

Rizanatul Fitri

Author

JAKARTA – PT Pegadaian merupakan industri gadai yang menerapkan ESG atau keberlanjutan dalam menjalankan usahanya. Hal tersebut terlihat dari beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Pegadaian di 2022. 

Salah satu penghargaan bergengsi Pegadaian dalam penerapan ESG yakni raihan TrenAsia ESG Excellence 2022, kategori Non-Bank Financial Industry dengan predikat Sustainability.

Sejalan dengan hal tersebut, Pegadaian menyadari konsep Triple Bottom Line atau Profit, People, dan Planet (3Ps) yang dijadikan sebagai pendekatan keberlanjutan. Hal itu diimplementasikan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan dalam visi, misi, strategi, dan proses bisnis yang dijalankan.

Pada 2022, Pegadaian memiliki pendapatan usaha Rp22,87 triliun dengan laba bersih periode berjalan Rp3,29 triliun Sementara di bidang lingkungan, penggunaan listrik Pegadaian 50,66 Juta kWh, penggunaan air 18.816 M3, penggunaan BBM 2,23 juta liter.

Selain itu, perusahaan juga melaksanakan program konservasi terumbu karang, penanaman pohon atau reboisasi, Pandu lingkungan, bantuan sarana bersih dan bantuan untuk kota dan pemukiman yang berkelanjutan.

Di bidang sosial, Pegadaian menyisihkan Rp165 miliar untuk dana Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan biaya pendidikan dan pelatihan SDM Rp88 miliar. Meski memiliki 98.532 pengaduan nasabah, Indeks Kepuasan Nasabah Pegadaian tinggi yakni 86,7% naik dari tahun 2021 yakni 85,5%.

Strategi Keberlanjutan Pegadaian

Sebagai perseroan, Pegadaian merasa harus lebih adaptif dalam merespon perkembangan yang ada dan perubahan lingkungan perusahaan yang dinamis, salah satunya berkolaborasi dengan ekosistem yang tersedia. 

Tak hanya itu, Pegadaian juga merasa perlu mengoptimalkan wadah yang telah terjalin seperti sinergi Ultra Mikro, ke arah yang lebih inklusif dan saling membangun atau memberdayakan.

Dengan mengusung tema ‘Perluasan Ekosistem yang dan Empowering’ di 2022, Pegadaian memiliki empat fokus strategi sebagai berikut.

1. Sustainable Future

Berfokus meningkatkan kualitas aset produktif, dan program peningkatan tata kelola, manajemen, risiko, dan kepatuhan untuk meningkatkan value added (pertambahan nilai).

2. Business Acceleration

Fokus ini meliputi pengembangan produk atau fitur dan proses bisnis beserta implementasi yang berorientasi pada new revenue stream dan peningkatan kinerja bisnis Gadai dan Non Gadai.

3. Market Expansion

Fokus strategi ini meliputi Ultra Mikro dan fokus pada penambahan jumlah nasabah dengan peningkatan customer experience, perluasan outreach, penguatan agen dan partnership, serta monetizing nasabah potensial.

4. Productivity & Efficiency

Khusus strategi ini berfokus pada SDM yang meliputi peningkatan kapabilitas SDM serta IT dan digital, serta megembangkan system talent management yang terintegrasi secara komprehensif untuk mendapatkan SDM yang unggul. Disamping itu, strategi ini juga fokus pada efisiensi proses bisnis di antaranya melalui otomasi untuk percepatan bisnis dan operasional, serta mereduksi errors.