Tiang Tenaga Listrik dengan Saluran Listrik Bertegangan Tinggi
Dunia

Menilik Strategi Pendanaan Eropa Menuju Kemandirian Energi 2040

  • Laporan yang dipimpin Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim, mengatakan Eropa membutuhkan investasi tahunan sebesar 140 miliar euro pada tahun 2030 dan 100 miliar euro setahun dalam dekade berikutnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Eropa dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan menciptakan sektor energi yang mandiri. Syaratnya, mereka perlu mengeluarkan sekitar 2 triliun euro (US$2,1 triliun) untuk tenaga surya, angin, dan sumber regeneratif lainnya pada tahun 2040.

Laporan yang dipimpin Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim, mengatakan Eropa membutuhkan investasi tahunan sebesar 140 miliar euro pada tahun 2030 dan 100 miliar euro setahun dalam dekade berikutnya untuk mencapai tujuan tersebut.

Sementara sebagian besar dari jumlah tersebut akan dibutuhkan untuk perluasan angin darat, sumber daya tenaga surya, hidrogen, dan panas bumi. Ini akan menjadi pilar tambahan dari strategi yang memungkinkan kebutuhan listrik Eropa untuk dialiri daya secara eksklusif dari energi terbarukan pada tahun 2030.

Dibutuhkan satu dekade lagi untuk mengubah seluruh sistem energi, termasuk hal-hal seperti pemanas yang saat ini ditenagai oleh minyak atau gas, menjadi energi terbarukan, menurut penelitian yang dibagikan kepada Reuters.

“Angka-angka ini cukup besar. Namun penting diingat bahwa negara-negara Eropa diperkirakan telah menghabiskan tambahan 792 miliar euro tahun lalu, hanya untuk smelindungi konsumen dari dampak krisis energi yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina,” kata studi tersebut, dikutip Kamis 5 Oktober 2023.

Bulan lalu, anggota parlemen Eropa memberikan persetujuan akhir untuk target yang mengikat secara hukum guna memperluas energi terbarukan lebih cepat di dekade ini, yang merupakan bagian sentral dari rencana Eropa untuk membatasi perubahan iklim dan beralih dari bahan bakar fosil.

Undang-undang ini meningkatkan target energi terbarukan Uni Eropa, yang mewajibkan 42,5% dari energi UE harus berasal dari sumber terbarukan pada tahun 2030, menggantikan target sebelumnya sebesar 32%.

Studi ilmiah yang dilakukan oleh Aquila Capital, salah satu investor energi terbarukan swasta terbesar di Eropa, mencerminkan kritik industri terhadap regulasi Eropa. Mereka meminta persetujuan proyek lebih cepat untuk memastikan bahwa target dapat tercapai.

Riset menambahkan pasokan energi terbarukan perlu tumbuh sebesar 20% per tahun untuk memenuhi permintaan listrik yang diharapkan pada tahun 2030.