Meninggal Akibat Ditembak, Segini Jumlah Harta Kekayaan Shinzo Abe
- Abe diketahui mendapat gaji bulanan kisaran US$70,000 atau setara Rp1 miliar
Dunia
TOKYO- Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan meninggal setelah insiden penembakan yang dialaminya pada Jumat pagi, 8 Juli 2022.
Berdasarkan laporan dari media setempat, Abe menghembuskan napas terakhirnya beberapa jam setelah mengalami masa kritis akibat luka tembak yang dideritanya.
Shinzo Abe dikenal sebagai salah satu tokoh penting Jepang yang mengemban tugas sebagai perdana menteri terlama di negeri Sakura. Abe diketahui menjabat perdana menteri selama kurang lebih tujuh tahun yakni dari 2006 hingga 2007 dan Desember 2012 hingga September 2020.
Sepanjang perjalanan karirnya, Ia dikenal sebagai sosok konservatif yang digambarkan sebagai nasionalis Jepang sayap kanan.
Pada 2022, Abe dilaporkan memiliki kekayaan bersih hingga US$10 juta atau kisaran Rp149 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS). Kekayaan tersebut dikumpulkannya melalui kegiatannya sebagai politisi.
Selama terjun di dunia politik, Abe diketahui mendapat gaji bulanan kisaran US$70,000 atau setara Rp1 miliar. Sedangkan pendapatan tahunannya terhitung lebih dari US$1 juta atau kisaran Rp14,9 miliar.
- BREAKING NEWS: Eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Setelah Ditembak saat Kampanye
- Ibu-Ibu, Begini Cara Beli Minyak Goreng Murah Rp14.000 per Liter
- IHSG Menguat 1,32 Persen ke 6.740, Saham Bank Jago Masuk Jajaran Top Gainers
Selama menjadi perdana menteri, Abe menganjurkan merevisi Pasal 9 konstitusi Jepang pasifis untuk mengizinkan Jepang mempertahankan kekuatan militer. Abe ingin mengubah Pasal 9 selama masa jabatan pertamanya sebagai Perdana Menteri, tetapi pengunduran dirinya yang dini mencegah tindakannya.
Abe sendiri merupakan salah satu tokoh Jepang yang terkenal di kancah internasional. Pasalnya, selama menjabat sebagai perdana menteri, Abe membuat kebijakan internasional yang bertujuan untuk mengejar pelonggaran moneter, stimulus fiskal, dan reformasi struktural yang kemudian disebut Abenomics.
Di bawah kepemimpinan Abe, Elekonomi Jepang tumbuh. Sayang, ini tak sejalan dengan tingkat inflasi yang diharapkan.
Di akhir masa jabatan, Ia juga dituduh menggunakan pengaruhnya untuk membantu temannya mendirikan sekolah kedokteran hewan baru di kawasan ekonomi khusus. Abe kemudian mengumumkan pengunduran dirinya pada Agustus 2020 karena masalah kesehatan.