Menkeu Ajak Sektor Swasta Tingkatkan Investasi di Indonesia
- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di Indonesia tidak hanya bergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanaja Negara (APBN) saja. Tetapi, juga berasal dari sektor swasta.
Nasional
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya bergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanaja Negara (APBN) saja, tetapi juga berasal dari sektor swasta.
Maka dari itu, dirinya mengajak para perusahaan swasta untuk ikut berkontribusi dalam upaya penggerakan investasi di Indonesia.
“Tujuan kita adalah supaya swasta sekarang menjadi motor penggerak untuk investasi di Indonesia,” kata dia dikutip dari keterangan pers, Kamis, 12 Mei 2022.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu itu menilai perlu adanya dorongan bagi pelaku swasta untuk meningkatkan nilai investasi di Tanah Air.
- 4 Film Bioskop Terbaru yang Bisa Ditonton Saat Libur Panjang Mei 2022
- One Way Diterapkan di Tol Kalikangkung hingga Cikampek pada 6-9 Mei, Ini Pembagian Waktunya
- 269 Ribu Kendaraan Diprediksi Kembali ke Jakarta saat Puncak Arus Balik, Ini Gerbang Tol yang Paling Padat
Selain itu, ia menyatakan saat ini perusahaan swasta sudah siap meningkatkan kegiatan investasi. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan pajak sampai dengan bulan April 2022 yang sudah mulai bangkit.
Kemudian dirinya juga melihat permintaan dari kredit investasi maupun kredit modal kerja yang mencatatkan pertumbuhan. Bahkan, kredit modal kerja sudah di atas 7%.
“Momentum pemulihan berasal dari perusahaan, baik karena dia sudah punya profitabilitas dan profitnya tadi dipakai untuk usahanya naik lagi, atau dia pinjam di bank, atau dia menerbitkan surat utang atau melakukan Initial Public Offering (IPO). Ini semuanya mendapatkan dana untuk kemudian dipakai untuk investasi,” kata dia.
Menkeu berharap sektor swasta dapat mulai melakukan kegiatan produktif investasi, baik yang berasal pendapatannya sendiri maupun berasal dari kredit perbankan, pasar modal, serta dari penanaman modal di dalam negeri maupun luar negeri.