Menkeu Pastikan Holding BUMN UMi Takkan Picu Kanibalisme Bisnis
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pemberdayaan usaha ultra mikro (UMi) dan UMKM tak akan berdampak negatif ke bisnis tiga perusahaan yang terlibat. Sebagaimana diketahui, tiga perusahaan dalam rencana holding BUMN tersebut adalah yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), […]
Industri
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pemberdayaan usaha ultra mikro (UMi) dan UMKM tak akan berdampak negatif ke bisnis tiga perusahaan yang terlibat.
Sebagaimana diketahui, tiga perusahaan dalam rencana holding BUMN tersebut adalah yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sri Mulyani berkata holding BUMN untuk UMi akan mempertahankan keunggulan perusahaan terlibat yakni BRI, PNM, dan Pegadaian. Kanibalisasi perusahaan dia jamin tidak akan terjadi dalam integrasi tersebut.
“Ketika kami sampaikan ke kementerian BUMN yang menyampaikan usulan holding, kami meyakinkan dengan memberikan beberapa rambu-rambu,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin, 8 Februari 2021.
Nantinya, akan ada monitoring atau ikatan kontrak kinerja dengan manajemen yang baru. Sehingga harapannya bisa merealisasi sinergi dari tiga bisnis model yang saling melengkapi, bukan saling kanibal.
Ia memastikan eksistensi PNM dan Pegadaian akan terjaga, dan bisnis kedua perusahaan ini tak akan sepenuhnya dicaplok BRI. Ia menambahkan, keberadaan holding justru memperkuat bisnis masing-masing perusahaan.
Terlebih karena adanya kekuatan eksisting BRI sebagai bank dengan jaringan luas dan kemampuan besar dalam mengumpulkan dana murah.
Menurut Sri Mulyani, integrasi BUMN untuk UMi dan UMKM nanti akan menerapkan model co-existence. Sinergi dan simbiosis mutualisme antar ketiga perusahaan akan dikawal dengan pembentukan Key Performance Indicators (KPI) yang ketat.
“Jadi itu sinergi atau mutualisme tidak kemudian saling mengambilalih,” tegasnya.