Menkominfo Dorong Inovasi Teknologi AI untuk Startup Digital Sektor Pertanian
- Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi di sektor agri-tech dan aqua-tech.
Nasional
JAKARTA — Peluang bagi startup digital untuk berkontribusi pada sektor pertanian dan perikanan masih terbuka lebar. Sektor yang potensi untuk menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam sektor-sektor ini. Dalam Konferensi Pers Nexthub Global Summit 2024 di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2024, Budi Arie mengungkapkan harapannya agar startup sektor agri-tech dan aqua-tech memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
"Ketika bertemu Chief Rudiantara minggu lalu, saya sampaikan perlunya memikirkan bagaimana startup dapat memberdayakan sektor agri-tech dan aqua-tech. Kedua sektor inilah yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan dan pilar ekonomi maritim kita," ucapnya.
Menteri Budi Arie mengapresiasi pelaku industri lokal yang telah menerapkan teknologi AI, seperti Sayurbox yang menggunakan AI untuk memprediksi permintaan konsumen dan mengelola stok produk, serta e-fishery yang mengembangkan AI untuk sistem pemberian makanan dan monitoring perilaku ikan secara real-time.
Menkominfo itu juga menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi tidak hanya dari pihak startup tetapi juga pemerintah, yang berperan sebagai fasilitator.
"Kami di pemerintah harus terus adaptif dan tidak hanya berfungsi sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator," ucap Budi.
Kementerian Kominfo telah meluncurkan beberapa program unggulan untuk mendukung ekosistem startup, termasuk Gerakan 1000 Startup Digital dan Program Startup Studio yang bertujuan membantu startup mencapai product market fit.
Menghadapi fenomena tech-winter, yaitu penurunan minat dan investasi di sektor teknologi secara global, Menteri Budi Arie mengingatkan tentang pentingnya sikap optimis. Menurutnya, ketidakpastian ekonomi dan dinamika geo-politik global berdampak pada perkembangan ekosistem startup di seluruh dunia. Namun, ia mendorong generasi muda Indonesia untuk tetap optimis dan memanfaatkan peluang, termasuk penggunaan AI dalam pengembangan startup.
Menkominfo juga mendorong upaya kolektif untuk membangun Sovereign AI atau kedaulatan AI, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pemain yang diperhitungkan dalam rantai pasok digital global. "Indonesia tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus menjadi pemain yang diperhitungkan," tandasnya.
Dalam mewujudkan Sovereign AI, Menteri Budi Arie menyerukan agar bangsa Indonesia berpegang pada nilai-nilai dan kepentingan nasional, mengingat potensi sumber daya yang dimiliki. Konferensi pers ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Bonifasius Wahyu Pudjianto, dan Staf Khusus Menteri Kominfo Sugiharto, menandai komitmen kolektif dalam memperkuat ekosistem teknologi nasional.