Menkominfo: Presidensi G20 Perkuat Agenda Transformasi Digital
- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai, Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum yang dapat membawa manfaat ekonomi sekaligus mendorong akselerasi agenda transformasi digital Indonesia
Nasional
JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai, Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum yang dapat membawa manfaat ekonomi sekaligus mendorong akselerasi agenda transformasi digital Indonesia.
Sebab, forum G20 sebagai Forum Ekonomi utama global memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia.
“Presidensi G20 Indonesia diestimasikan dapat membawa manfaat ekonomi selama pelaksanaan G20,” kata Johnny dalam Rapat Streamlining Isu Digital Forum G20, Senin 22 November 2021.
- Swedia dan Indonesia Jajaki Kemitraan untuk Capai Agenda 2030
- Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp3,5 Triliun dan US$5 Juta Kepada Bukaka
- Lengkap dengan Harganya, Ini 14 Mobil Terbaru di GIIAS 2021
Manfaat ekonomi itu berupa peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp7,4 triliun. Serta pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di berbagai sektor.
"Diperkirakan 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari pelaksanaan International Monetary Fund & World Bank Group (IMF-WBG) Annual Meetings 2018 di Bali," ujar dia.
Ia juga menegaskan, penyelenggaraan Presidensi G20 dapat mendorong agenda transformasi digital di Indonesia, antara lain mengadvokasi agenda dan kepentingan Indonesia termasuk mewujudkan fair level playing field antara negara maju dan berkembang.
Selain itu, Presidensi G20 juga akan memiliki manfaat bagi pelaku industri serta inovasi teknologi digital di Indonesia. Seperti menjadi melting pot bagi pelaku industri dan regulator lintas sektor untuk melakukan optimalisasi teknologi digital dan showcasing potensi, inovasi, dan kreativitas Indonesia dalam pemanfaatan teknologi digital.
- Buntut Kasus Korupsi Pita Frekuensi, IM2 Denda Rp1,3 Triliun dan Tutup Layanan Indosat GIG
- Bukan Sea Grup, Bank Bumi Arta Malah Dicaplok Ajaib 24 Persen
- Bertabur SWF, Saham Mitratel (MTEL) Justru Terkoreksi pada Debut Perdana
Bahkan, peningkatan status Digital Economy Task Force (DETF) menjadi Digital Economy Working Group (DEWG) membuka peluang bagi Indonesia menjadi pemimpin pembahasan kebijakan ekonomi digital global.
"Elevasi DETF menjadi DEWG memberi kesempatan bagi Indonesia untuk memimpin diskusi pembahasan kebijakan ekonomi digital global dengan komitmen antarnegara anggota G20 yang lebih kuat," tegas Menteri Johnny.
Seperti diketahui, Indonesia meneruskan estafet keketuaan atau presidensi G20 dari Italia dan untuk pertama kalinya akan memegang presidensi G20 pada tahun 2022. KTT G20 di Indonesia rencananya akan digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
Penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu, 31 Oktober 2021. Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Joko Widodo yang kemudian mengetukkan palu tersebut.