Ilustrasi wanita jepang
Dunia

Menlu Jepang Bertandang ke China di Tengah Perang Urat Saraf, Ada Apa?

  • Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi dikabarkan akan mengujungi Berijing selama dua hari pada akhir pekan ini.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

TOKYO- Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi dikabarkan akan mengujungi Berijing selama dua hari pada akhir pekan ini. hayashi dijadwalkan tiba di Beijing Sabtu dan kembali pada Minggu, 1 & 2 April 2023.

Kedatangan Menlu Jepang di tengah tensi yang terjadi pada dua negara ini dijadwalkan akan membahas berbagai masalah. Termasuk di antaranya penahana seorang karyawan dari Astellas Pharma yang ditahan China.

Dalam kunjungannya ke China, Hayashi dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu China,  Qin Gang, Selama kunjungan, Hayasi mengatakan akan banyak melakukan diskusi yang jujur ​​dan terus terang guna menciptakan hubungan yang konstruktif dan stabil.

"Kami berencana untuk memperjelas posisi kami dalam berbagai masalah termasuk ini selama kunjungan saya ke China, termasuk masalah karyawan Astellas dan pelepasan air dari Fukushima Dai-ichi yang rusak parah lantaran  Pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Hayashi mengutip Reuters Jumat, 31 Maret 2023.

Sekadar informasi, kunjungan Jepang ke China dilakukan setelah Jepang mengumumkan rencana untuk membatasi ekspor 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor.

Aksi ini dinilai sebagai upaya Jepang menyelaraskan perdagangan teknologinya dengan dorongan AS untuk mengekang kemampuan China membuat chip canggih.

Terkait pelebasan air dari wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak karena gempa bumi pada 2011 lalu, sejumlah negara tetangga Jepang termasuk China diketahui khawatir dengan rencana utilitas Jepang tersebut akan melepaskan lebih dari satu juta ton air radioaktif darinya ke laut.

Untuk meredam kekhawatiran Utilitas dan pemerintah Jepang mengatakan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor setelah tsunami 2011 yang melumpuhkan PLTN itu telah diolah, disaring,  dan diencerkan dan aman.

Kunjungan lanjutan

Kunjungan menlu Jepang ke China kemungkinan akan mengulang kembali pembicaraan antara para pemimpin kedua negara pada November tahun lalu.

Kala itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan dia menyampaikan keprihatinannya atas peningkatan kehadiran militer maritim China.

Namun di sisi lain, kedua kepala negara setuju untuk membuka kembali saluran komunikasi diplomatik,  termasuk kunjungan menteri luar negeri Jepang ke China dalam waktu dekat.

China menganggap kunjungan Hayashi penting dan untuk bermanfaat untk kepentingan kelanjutan hubungan baik.

"China dan Jepang adalah tetangga dekat dan merupakan kepentingan bersama kedua negara dan kawasan untuk menjaga hubungan yang sehat dan stabil antara kedua negara," kata Juru Bicara Kemenlu China, Mao Ning.