<p>Sumber: Twitter @Menlu_RI</p>
Dunia

Menlu Retno dan Menlu Jepang Sepakat Kebut Proyek Infrastruktur di Indonesia

  • Menteri Luar Negeri Indonesia Retno dan Marsudi dan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu sepakat untuk mempercepat sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia pada pertemuan 2+2 Selasa 30 Maret 2021.

Dunia

Mochammad Ade Pamungkas

JAKARTA- Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu sepakat untuk mempercepat sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia pada pertemuan 2+2, Selasa, 30 Maret 2021.

Mengutip laman Kementrian Luar Negeri (Kemenlu), kedua pihak sepakat mempercepat proyek pembangunan MRT tahap dua, Pelabuhan Patimban, serta Java North Line Upgrading Project.

Melansir dari laman Kementrian Perhubungan, Java North Line Upgrading Project merupakan proyek kerja sama Indonesia-Jepang untuk meningkatkan kecepatan kereta api rute Jakarta-Surabaya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya telah menandatangani  proyek kereta semi-cepat tersebut pada 24 September 2019.

Selain itu, Menlu Retno juga mengapresiasi rencana perusahaan otomotif Jepang untuk memperbesar investasi di Indonesia.

Mengutip dari laman Just Auto, perusahaan otomotif Jepang seperti Honda, Suzuki, dan Mitsubishi berjanji akan menanamkan investasi sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp17,4 triliun (kurs Rp14.550/1US$) di Indonesia.

Perusahaan otomotif tersebut berencana untuk memperluas kapasitas produksi serta memproduksi mobil listrik selama empat tahun ke depan.

Jepang juga ingin menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang akan menghubungkan produk-produknya di sektor otomotif, petrokimia dan industri lainnya.

Menlu Retno Marsudi juga berharap Jepang dapat segera mengakui standar baru minyak kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Palm Oil/ISPO), melalui perubahan perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement/IJEPA).

Selanjutnya, Menlu Retno juga menekankan peningkatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia melalui program pengembangan kapasitas pekerja Indonesia.

Melalui program tersebut, Retno Marsudi meminta Jepang untuk memfasilitasi akses tenaga kerja spesifik dengan merevisi nota kesepahaman (MoU) kedua negara.

Mengutip dari laman Trading Economics, Indonesia merupakan salah satu negara penerima ekspor Jepang terbesar ke-14.

Nilai ekspor Jepang ke Indonesia mencapai 100 miliar yen Jepang atau sekitar Rp13 triliun (kurs Rp130/1 yen Jepang) pada Februari 2021.

Nilai ekspor tersebut disinyalir lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara rekan Jepang lainnya termasuk Inggris, Rusia, Prancis dan Belgia.