Menlu Wang Yi Desak AS Bangun Kembali Dialog dengan China
JAKARTA – Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membuka kembali dialog dengan China guna memperbaiki hubungannya yang sempat rusak di bawah kepemimpinan Donald Trump. Dilansir dari laman Kementrian Luar Negeri China, Wang Yi berpendapat di masa pandemi, kedua negara besar ini seharusnya mengurusi internalnya, sekaligus membangun kerja sama […]
Dunia
JAKARTA – Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membuka kembali dialog dengan China guna memperbaiki hubungannya yang sempat rusak di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Dilansir dari laman Kementrian Luar Negeri China, Wang Yi berpendapat di masa pandemi, kedua negara besar ini seharusnya mengurusi internalnya, sekaligus membangun kerja sama untuk kebaikan umat manusia.
Hal itu ia ucapkan ketika menghadiri pembukaan forum yang bertemakan Promoting Dialogue and Cooperation and Managing Differences: Bringing China-U.S. Relations Back to the Right Track pada Senin 22 Februari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“China siap untuk melanjutkan komunikasi yang jujur dengan AS dan mengambil dialog untuk memecahkan permasalahan” ujar Wang Yi dikutip dari Caixing Global.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyempatkan untuk berbicara kepada Presiden China Xi Jin Ping melalui telepon pada saat perayaan Tahun Baru Imlek 2021.
Kedua pihak sepakat untuk membangun pemahaman bersama, menghindari mispersepsi dan miskalkulasi, tidak mencari konfrontasi, serta membuka komunikasi dan kerja sama.
Dalam forum tersebut, Wang Yi merekomendasikan empat poin untuk membawa hubungan AS-China ke arah yang lebih baik.
Pertama, menghormati satu sama lain dan tidak mencampuri urusan internal masing-masing. Kedua, membangun dialog dan memahami perbedaan.
Ketiga, memulai kembali kerja sama yang menguntungkan. Terakhir, menetapkan kembali pertukaran bilateral di semua bidang.