Menolak Duduk di Kursi Bekas Muntahan, Dua Penumpang Pesawat Dikeluarkan
- Pilot pesawat memberi peringatan kepada dua penumpang tersebut bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam daftar larangan terbang jika mereka terus mengeluh tentang kondisi kursi yang kotor.
Dunia
OTTAWA - Air Canada, salah satu maskapai penerbangan terkemuka dunia, meminta maaf setelah terlibat kontroversi serius dalam sebuah insiden di salah satu penerbangan mereka, yang berakhir dengan dikeluarkannya dua penumpang karena menolak duduk di kursi yang terkena muntahan.
Insiden ini terjadi pada penerbangan layanan Las Vegas-Montreal. Susan Benson, salah satu penumpang di pesawat tersebut, mengungkapkan pengalamannya yang memalukan. Pilot pesawat memberi peringatan kepada dua penumpang tersebut bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam daftar larangan terbang jika mereka terus mengeluh tentang kondisi kursi yang kotor.
Penumpang tersebut mengungkapkan, staf pesawat telah mencoba untuk membersihkan sisa muntahan yang ada di kursi dan berusaha menutupi bau tidak sedap dengan parfum dan bubuk kopi. Namun kursi dan sabuk pengaman masih terlihat basah dan berlumuran muntahan. Pada penerbangan sebelumnya seorang penumpang muntah di atas kursi dan sisa muntahan masih terlihat hingga penerbangan berikutnya.
- PTUN Jakarta Tolak Gugatan Perusahaan Sawit, Kemenangan Masyarakat Adat
- Berdayakan Panel Surya, Sarana Menara (TOWR) Raih TrenAsia ESG Award 2023
- KTT G20: India Tolak Dikaitkan dengan Absennya Putin dan Xi Jinping
Pramugari yang melayani pesawat tersebut meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang, tetapi mereka menjelaskan bahwa penerbangan sudah penuh dan tidak ada kursi pengganti yang tersedia.
“Awalnya kami tidak tahu apa masalahnya,ternyata pada penerbangan sebelumnya ada yang muntah. Pramugari sangat menyesal namun menjelaskan bahwa kursi di penerbangan itu sudah penuh." Ujar Benson dalam postingan di Facebook, dilansir BBC Internasional, Rabu, 6 September 2023.
Reaksi publik terhadap insiden ini sangat beragam. Susan Benson, salah satu penumpang yang dikeluarkan, menyatakan rasa malunya sebagai warga Kanada dan terhadap Air Canada. Insiden ini memunculkan pertanyaan tentang standar kebersihan dan pelayanan yang harus dijaga oleh maskapai penerbangan terkemuka.
Air Canada menyatakan bahwa mereka sedang meninjau masalah serius ini dan mengungkapkan jika prosedur operasi dan standar pelayanan tidak diikuti dengan benar dalam kasus ini. Maskapai juga meminta maaf kepada para penumpang yang terlibat dalam insiden tersebut dan menyatakan bahwa mereka akan melakukan perbaikan agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga standar pelayanan dan kebersihan di industri penerbangan, serta perlunya tanggapan yang cepat dan tepat ketika terjadi insiden yang merugikan para penumpang.