baja.jpg
Industri

Menperin Dorong Industri Baja Capai Target Dekarbonisasi

  • Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, Industri baja memiliki peran vital dalam menyokong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan beberapa industri penting lainnya, seperti energi, konstruksi, otomotif dan transportasi
Industri
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, industri baja memiliki peran vital dalam menyokong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan beberapa industri penting lainnya, seperti energi, konstruksi, otomotif dan transportasi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemenperin mendorong adanya pemenuhan kebutuhan domestik akan baja, meningkatkan kualitas produk baja, dan mengambil inisiatif dalam pengembangan energi terbarukan dengan dekarbonisasi.

“Sektor industri baja harus menjadi contoh dalam merangkul prinsip-prinsip keberlanjutan dan berperan aktif dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan,” ujar Menperin di Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.

Berdasarkan data Kemenperin, industri logam dasar tumbuh sebesar 11,49% (yoy), didorong oleh peningkatan permintaan ekspor produk baja dan ferronickel. Perkembangan neraca perdagangan produk baja tahun 2023 selama periode kuartal I-2023, terjadi surplus US$3,15 miliar, naik 14,6% dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2022 dengan nilai surplus US$2,75 miliar.

Hal ini juga mengerek pertumbuhan ekspor impor produk baja, selama kuartal I-2023 Volume ekspor produk baja dengan Kode HS 72 dan 73 tercatat sebesar 3,18 juta ton, mengalami kenaikan sebesar 8,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

Pada periode Januari - Juli 2023, surplus perdagangan telah mencapai US$21,24 miliar. Di tengah net ekspor yang terkontraksi, konsumsi rumah tangga dan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memberikan sumbangan yang besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Menperin menekankan, Sektor industri baja memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui penambahan nilai (added value) dan menjadi faktor pengganda (multiplier effect) dalam meningkatkan daya saing ekonomi negara.